SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani memberi pupuk tanaman padinya. (Antara)

Solopos.com, KLATEN – Belasan ribu petani di Kabupaten Klaten belum memiliki kartu tani, padahal penebusan pupuk bersubsidi sudah diwajibkan menggunakan kartu debit tersebut.

Namun demikian, para petani yang belum memegang kartu tani itu tetap bisa menebus pupuk bersubsidi secara manual selama tercatat dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diketahui, kartu tani merupakan kartu debit yang digunakan secara khusus untuk membaca alokasi pupuk bersubsidi dan transaksi pembayaran pupuk bersubsidi pada mesin electronic data capture (EDC) di pengecer atau kios pupuk lengkap. Jumlah total petani pengguna pupuk bersubsidi di Klaten sekitar 87.000 orang.

Baca juga: Omzet Pengrajin Gerabah Melikan Klaten Sempat Melonjak Hingga 100% Selama Pandemi

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan dari jumlah petani itu, sekitar 71.000 petani yang sudah memiliki kartu tani. Sementara 16.543 petani belum memiliki kartu tani.

Widiyanti mengatakan belum lama ini sudah ada pengiriman kartu tani baru untuk 12.500 petani di Klaten. Hanya saja, proses pendistribusian kartu tani menunggu perbankan mitra pemerintah yang mendukung implementasi kartu tani.

“Ada 12.500 kartu tani sudah datang lagi. Posisinya masih ada di pihak BRI. Ini dalam proses register dan pencocokan data, kemudian pendistribusian,” kata Widiyanti saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Pamit Ikut Latihan Silat, Remaja Klaten Pulang Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Widiyanti mengatakan dari penambahan distribusi kartu tani itu artinya masih ada 3.543 petani yang belum memiliki kartu tani. Jumlah itu diperoleh jika jumlah total petani pengguna pupuk dikurangi jumlah petani pemilik kartu tani dan tambahan kartu tani yang segera didistribusikan.

“Sebanyak 3.543 petani yang ada di dalam daftar itu merupakan data reject karena ada ketidaksesuaian data antara yang diinginkan dengan yang ada di dalam aplikasi yang ada di BRI. Seperti namanya tidak sesuai dan NIK tidak tidak sesuai. Saat ini baru pencocokan data antara Kementan dan BRI,” tutur dia.

Soal nasib petani yang hingga kini belum memiliki kartu tani, Widiyanti menjelaskan mereka tetap berhak mendapatkan pupuk bersubsidi selama data kebutuhan pupuk mereka masuk dalam e-RDKK.

Baca juga: Alhamdulillah! Ada Dana, Jembatan Gantung Girpasang Klaten Dibangun Tahun Ini

“Mereka bisa menebus pupuk secara manual dengan sebelumnya meminta rekomendasi dari penyuluh masing-masing di kecamatan. Tentu pupuk yang diperoleh sesuai alokasi masing-masing dalam e-RDKK. Yang pasti e-RDKK tetap menjadi data acuan,” ungkap Widiyanti.

Begitu pula bagi petani yang sudah memiliki kartu tani tetapi data alokasi pupuk mereka kosong. Mereka tetap bisa mendapatkan pupuk bersubsidi secara manual selama secara riil data alokasi pupuk bagi lahan pertanian mereka masuk dalam e-RDKK.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan usulan sudah berulang kali disampaikan ke pemerintah pusat agar alokasi pupuk bersubsidi disesuaikan dengan kebutuhan petani di Klaten. Hanya saja, kuota pupuk bersubsidi terbatas dan dibagi di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Ini Dia Gula Cair Buatan Warga Klaten yang Aman Bagi Penderita Diabetes

Mulyani juga mengatakan sistem penebusan pupuk menggunakan kartu tani kerap dikeluhkan petani dan dinilai justru mempersulit petani.

“Pupuk ada pupuk subsidi dan nonsubsidi pupuk subsidi terbatas karena kuotanya untuk Indonesia Raya bukan hanya Klaten. sementara, pupuk nonsubsidi lebih mahal. Selain keterbatasan pupuk bersubsidi, ada sistem dengan kartu tani. Itu sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat dan kami wajib menyukseskan. Saya sudah minta ke DPKPP agar memberikan edukasi ke petani cara memanfaatkan kartu tani,” jelas Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya