SOLOPOS.COM - Ilustrasi Startup (IST/Garbshare)

Solopos.com, JAKARTA--Startup lokal bakal dilirik ratusan investor di era kenormalan baru. Tak kurang dari 150 perusahaan modal ventura berminat untuk investasi dengan nilai total US$4-5 miliar atau sekitar Rp57 triliun-Rp70 triliun.

Sejumlah perusahaan modal ventura itu mulai aktif melirik perusahaan rintisan  atau startup di Tanah Air. Pundi-pundi investasi diperkirakan mengalir ke beberapa sektor, yakni agrikultura, logistik, dan kesehatan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Investment Associate Ideosource Venture Eldo Wana Kusuma mengatakan setidaknya ada sekitar 150 perusahaan modal ventura yang berminat menanamkan modal ke startup-startup lokal di Indonesia.

Disuntik Facebook Dan Google, Gojek Percepat Akses Ekonomi Digital Bagi UMKM

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa perusahaan, kata Eldo, sedang menganalisis perkembangan dunia investasi di Indonesia pada era kenormalan baru. Adapun, sektor-sektor yang berpeluang besar meraup pundi-pundi terdiri atas logistik atau pangan, agrikultura, dan kesehatan.

Pasalnya, perusahaan-perusahaan rintisan di sektor-sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar di masa mendatang setelah permintaan produk-produk terkait tetap tinggi di masa pandemi Covid-19.

"Rata-rata [pemodal ventura] masih melakukan deal sourcing atau pencarian terhadap startup-startup yang berpotensi didanai. Para investor ini akan mulai shifting untuk investasi dari sektor-sektor tersebut," ujar Eldo kepada Bisnis, Senin (1/6/2020).

Rekomendasi Saham Kamis 4 Juni, Jual Wijaya Karya Atau Beli Unilever

Peluang Pendanaan

Besarnya peluang pendanaan dapat mendongkrak jumlah dan nilai kesepakatan beberapa vertikal bisnis seperti di sektor kesehatan dan agrikultura. Laporan Dealstreet Asia berjudul Southeast Asia Deal Review: Q1 2020, sektor-sektor seperti healthtech, foodtech, dan greentech berada di level terendah dari urutan kesepakatan investasi di sepanjang kuartal I/2020.

Selama kuartal I, perusahaan di ketiga vertikal itu masing-masing hanya melakukan satu kesepakatan dengan total nilai investasi US$5,2 juta (sekitar Rp73 miliar). Berbanding terbalik dengan sektor dagang elektronik dan edukasi yang berhasil melakukan 14 kesepakatan dengan total nilai investasi mencapai US$33,2 juta (sekitar Rp470-an miliar) di periode yang sama.

Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo), Handito Joewono, menilai perkiraan total nilai investasi US$4-5 miliar (sekitar Rp57 triliun-Rp70 triliun) dinilai merupakan angka yang realistis.

Parents, Ini Tips Membantu Anak Hadapi Situasi New Norma

Bahkan, dia berharap nilai investasi di ekosistem startup Indonesia di masa kenormalan baru bisa mencapai US$7-8 milar.

"Bila recovery back to normal bisa dijalankan tepat waktu mulai akhir Juni [2020] ini, kami berharap investasi buat startup Indonesia bisa US$7-8 miliar. Apalagi, Indonesia digolongkan sebagai negara yang diprediksi cepat recovery-nya," ungkap Handito kepada Bisnis.com.

Menurutnya, Indonesia relatif lebih siap untuk melakukan pemulihan karena program komprehensif yang dilakukan pemerintah. Selain pencegahan penyebaran virus, juga dilakukan pemulihan ekonomi sebagai prioritas ganda.

Hal tersebut dinilai mampu memberikan sinyal positif kepada para investor dari luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya