SOLOPOS.COM - Ribuan ikan nila di Karamba Waduk Gajah Mungkur (WGM) mati mendadak, Minggu (20/6/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI - Sebanyak 1,5 ton ikan nila di karamba Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri mati mendadak. Ikan-ikan itu ternyata siap panen dan memiliki ukuran yang cukup besar.

Ketua Pembudidaya Ikan Nila Kencana di Karamba WGM, Sugiyanto, mengatakan fenomena ikan mati di karamba WGM Wonogiri sebenarnya sudah biasa. Namun, biasanya terjadi pada awal-awal pergantian musim kemarau menuju musim penghujan, antara Oktober hingga November.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peristiwa kali ini justru berbeda karena terjadi pada Juni. "Kalau mendekati Oktober para petani ikan mulai melakukan penjarangan populasi ikan. Kemarin belum melakukan penjarangan. Justru saat ini dari usia ikan sudah siap panen dan populasinya baru banyak-banyaknya," ungkap dia saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Terlibat Tabrakan Beruntun di Tol Boyolali, Mobil Disopiri Warga Laweyan Solo Ringsek

Hingga kini, menurut dia, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian ikan nila yang dibudidayakan di karamba WGM. Jika dari pengalaman kejadian sebelumnya, ikan yang mati pada setiap pergantian musim disebabkan karena up welling atau pembalikan massa air.

Pembalikan massa air yakni sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

Sugiyanto mengatakan, pada Minggu malam terjadi hujan deras dengan waktu yang cukup lama. Saat itu air dipermukaan tidak begitu keruh. Namun saat diangkat di bagian jaring banyak sekali kotoran yang menempel.

"Kemungkinan yang keruh itu bagian dasar air. Sehingga mungkin apa karena ikannya kaget atau bagaimana saya belum tahu. Setelah kejadian saya langsung membersihkan ikan yang mati dan jaring karamba," ujar dia.

Sugiyanto, mengatakan kejadian ikan mati di karamba hanya berlangsung selama satu hari, Minggu (20/6/2021). "Saat ini sudah normal kembali, tidak ada ikan yang mati. Ikan yang mati kemarin sudah dibersihkan. Kejadiannya siang hingga sore," terangnya.

Baca Juga: Apa Kabar Penelitian Ganja untuk Obat Virus Corona?

Sugiyanto menuturkan, selain dirinya ada tiga petani anggota Paguyuban Nila Kencana yang mengalami kejadian serupa. Secara kumulatif, jumlah ikan nila yang mati selama satu hari mencapai 1,5 ton. Sehingga total kerugian mencapai Rp 40 juta.

"Ikan milik petani di luar kelompok Nila Kencana juga ada yang mati. Kalau dilihat dari foto kematian ikannya juga banyak, hampir sama. Namun saya tidak mempunyai data secara rinci," kata Sugiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya