SOLOPOS.COM - CEO TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan (kiri) dan Owner Wong Solo Group Puspo Wardoyo menunjukkan nota kesepakatan kerja sama di MakanKu, Solo, pada Selasa (27/10/2020). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Pemilik Wong Solo atau Wongso Group, Puspo Wardoyo, mengungkapkan dari empat negara yang ia rambah untuk membangun 297 restoran, Arab Saudi adalah negara yang paling sulit ditembus.

Puspo bahkan mengaku butuh 15 tahun ia mencoba untuk bisa membangun restoran di negara tujuan ibadah haji dan umrah itu. Upaya itu baru terealisasi pada 2017 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Restoran Wongso Group di Arab Saudi terletak di Jedah. “Di sana tidak sembarang orang bisa masuk. Saya melanglang ke sana cari tempat dan partner susah. Saya gagal setelah 15 tahun mencoba. Hampir putus asa. Tapi akhirnya terealisasi tahun 2017. Alhamdulillah ada teman atau partner orang kuat dan orang Arab asli,” urainya dalam webinar Muslimpreneurship Revolusi Berwirausaha, Senin (14/12/2020).

61 Warga Solo Meninggal Positif Covid-19 Dalam 15 Hari Terakhir, Total 176 Orang

Pemilik Wong Solo Group, Puspo Wardoyo, merintis usaha bidang kuliner sejak era 1990-an. Langkahnya kala itu terbilang berani. Ia menjalankan bisnis sesuai dengan syariat Islam.

Puspo Wardoyo bahkan mengakui kunci keberhasilannya hingga sukses membuka ratusan restoran hingga ke mancanegara karena ia berbicara bagaimana untuk selalu berada di jalan Allah.

Tak hanya berbicara, pengusaha kuliner Solo itu juga menerapkan syariat Islam dalam atribut. Salah satunya yang ia lakukan pada 1992 dengan mewajibkan semua karyawan perempuan mengenakan hijab atau kerudung.

Ornamen Flyover Purwosari Solo Tampilkan Ikon Tari Gambyong, Ini Maknanya

Karyawan Perempuan Wajib Berhijab

Hal itu secara konsisten dijalankan Wong Solo Group di tengah pandangan orang yang menilai kebijakan tersebut aneh mengingat banyaknya pembeli dari nonmuslim. Tapi Puspo tetap berjalan karena tekatnya memang membangun bisnis kuliner yang sesuai dengan syariat Islam.

“Tahun 1992 ketika orang belum berhijab, kami sudah wajibkan berhijab bagi karyawan. Orang-orang belum berhijab, kami sudah,” ujar Puspo.

Puspo melanjutkan ketika memulai usahanya, ia sudah mengusung prinsip atau slogan Halalan Thayyiban untuk produk dan usahanya. Hingga kini pun prinsip itu masih ia pegang teguh. Dengan menjalankan prinsip tersebut usaha yang ia rintis hampir 30 tahun masih tetap bertahan.

Mobil Polsek Kalijambe Sragen Tertabrak KA Brantas, PT KAI: Hati-Hati Melintasi Perlintasan Tanpa Palang!

“Halal untuk diri sendiri dan baik untuk orang lain. Artinya, sebagian besar untuk kemaslahatan. Kami keluarkan infak, sedekah, zakat, wakaf, itu 30 persen atau sepertiga. Kunci sukses Wongso Group itu karena kami selalu bicara bagaimana bisa dijalan Allah,” katanya.

Dengan tetap memegang teguh syariat Islam itu pula, kini Wong Solo Group sudah memiliki 297 restoran di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi. Puspo menambahkan kunci lain keberhasilan usahanya selama ini yaitu fokus dan konsisten dengan yang dijalani.

Selain itu, ia juga melakukan inovasi dengan membidik pasar milenial dengan membuka restoran KQ5, Ayam Penyet Surabaya, serta yang terbaru warung Makanku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya