SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JAKARTA—Sedikitnya 15 pekerja tambang di Australia kehilangan pekerjaannya karena Harlem Shake. Demam aksi sejenis flash-mob ini memang sedang melanda banyak negara di dunia, tak terkecuali Australia.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Setidaknya 15 pekerja tambang menerima surat PHK dari Barminco–perusahaan tempat mereka bekerja–setelah para mereka merekam dan mengunggah aksi mereka bergoyang Harlem Shake ke Youtube.

Para pekerja itu adalah tim yang bekerja pada malam hari dan bertugas di Agnew Mine, Australia Barat. Menurut perusahaan tambang, para pelaku Harlem Shake itu telah melanggar nilai-nilai dasar keamanan, integritas, dan kesempurnaan dalam kerja.

Namun salah seorang peserta goyang Harlem Shake itu membantah bahwa tindakan mereka membahayakan keselamatan kerja.

Harlem Shake adalah demam baru dalam dunia maya. Biasanya joget ala ini dimulai oleh satu orang dan diikuti oleh banyak orang. Bagian yang seru dari gaya goyang ini adalah bahwa para pesertanya mengenakan kostum atau properti khusus sesuai tema.

Fenomena Harlem Shake tercatat membuat 4.000 orang mengunggah video variasi goyang 30 detik Harlem Shake setiap harinya. Harlem Shake menggunakan musik kreasi seorang DJ asal AS bernama Baauer.

Saat ini musik Harlem Shake menempati posisi paling populer di iTunes Amerika dan nomor 3 di iTunes Australia dan Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya