SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Setelah 15 hari dilculik, Viktor Rizki Wibowo akhirnya ditemukan. Namun, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi telah termutilasi di bagian kaki.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Idham Azis saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. “Sudah ditemukan, tapi sudah dalam keadaan meninggal,” kata Idham pada detikcom, Jumat (25/6).

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Namun, Idham enggan menjelaskan lebih detil. “Untuk lebih jelas, tanya Kasat Jatanras saja,” katanya.

Kasat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Nico Afinta saat dihubungi, tidak menjawab. Bahkan pesan singkat yang dikirimkan pun tidak dibalas.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, menurut sumber detikcom di kepolisian mengatakan, korban ditemukan Jumat (25/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Warga Jalan Raya Kuta Bumi Blok CD RT 04 RW 06 Kota Baru, Tangerang ini ditemukan di pinggir tol di kawasan Karawang, Jawa Barat.

Saat ditemukan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Bagian lutut hingga kaki kiri dan kanannya telah terpotong.

“Kaki kiri dan kanannya tidak ditemukan,” terang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Korban berkulit putih dan bertato di punggung belakang itu diketahui keluarga sebagai Viktor. Korban kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna keperluan otopsi.

Sementara pelaku penculikan dan pembunuhan, hingga kini belum tertangkap.

Selvi Magdalena, 24, istri Viktor melaporkan suaminya telah diculik ke Polda Metro Jaya, 16 Juni lalu. Sebelum diketahui diculik, Viktor pamit ke istrinya untuk meeting di kawasan Pamulang, Tangerang, pada 10 Juni lalu. Namun, setelah berhari-hari, korban tidak pulang.

Selvi baru mengetahui bahwa suaminya diculik saat ayah korban, Darmapana Wibowo mendapatkan pesan singkat dari orang yang tidak dikenal pada 14 Juni lalu. SMS itu bernada mengancam dan meminta tebusan.

“KALAU MAU ANAK ANDA PULANG DENGAN SELAMATSEDIAKAN RP 300 JUTA DAN CEPAT BERI KAMI KEPUTUSAN. APAKAH ANAK ANDA HARUS HIDUP ATAU MATI” isi pesan itu.

Pada 16 Juni, Darmapana kembali mendapatkan pesan singkat yang serupa dari nomor yang berbeda dari sebelumnya. Selvi lalu melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya