Semarang
Senin, 6 Januari 2020 - 06:20 WIB

15 Desa di Batang Terancam Kebanjiran

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir akibat tingginya curah hujan. (Article.wn.com)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang telah memetakan daerah yang rawan mengalami bencana, terutama banjir.

Sekretaris BPBD Kabupaten Batang, Slamet Maktub, menyebutkan telah memetakan daerah yang rawan bencana banjir maupun tanah longsor. Menurutnya, wilayah potensi kerawanan bencana longsor di Batang terdapat di Kecamatan Bawang, Blando, Reban, dan Bandar.

Advertisement

Sementara wilayah yang berpotensi mengalami banjir terdapat di Kecamatan Batang, Tulis, Gringsing, dan sebagian kecil Kecamatan Subah dan Kandeman.

“Untuk wilayah Kecamatan Batang potensi kerawanan banjir yakni Desa Denasri Wetan dan Denasri Kulon, Desa Kalipucang Wetan dan Desa Kalipucang Kulon, Kelurahan Watesalit, Kelurahan Kasepuhan, Kelurahan Kauman, Sambong, Proyonanggan Tengah, Karangasem Utara, Karangasem Selatan, Klidang Lor, dan Klidang Wetan. Untuk Kecamatan Gringsing di Desa Lebo dan Desa Rowoyoso,” ujar Maktub dikutip dari laman Internet resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Minggu (5/1/2019).

Sementara itu, berdasarkan Kajian Rescue Bencana (KRB) ada 9 potensi bencana yang mengancam Kabupaten Batang. Potensi itu yakni banjir bandang, cuaca ekstrem, puting beliung, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, letusan gunung berapi Dieng, dan tanah longsor.

Advertisement

Maktub menyebutkan untuk menghadapi bencana, terutama banjir BPBD Kabupaten Batang sudah melakukan langkah kesiapsiagaan. Salah satunya yakni menyiapkan perahu karet untuk proses evakuasi.

“Seandainya perahu karet kurang, alternatif lain yang lebih sederhana seperti menggunakan pelampung, ban besar, pohon pisang, alat penyedot air juga sudah kita siapkan. Untuk penerangan, kita sudah siapkan genset,” terangnya.

Selain menyiapkan peralatan evakuasi, lanjut Maktub, Pemkab Batang juga sudah menyiapkan jalur dan tempat pengungsian seperti balai desa, masjid, sekolahan, dan lapangan.

Advertisement

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta menormalisasi sungai dan gorong-gorong.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif