SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Pemkab Bantul menyiapkan 15 orang bidan untuk membantu pelaksanaan program gratis Jaminan Persalinan (Jampersal).

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Siti Noor Zaenab Syech Said, Jumat (10/6) menyatakan, pasien Jempersal yang ditangani ke 15 bidan tersebut bakal mendapat pelayanan berupa pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas, pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

“Jampersal bertujuan menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan dokter atau bidan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” terang Zaenab sapaan akrabnya.

Di Indonesia AKB dan AKI masih tergolong tinggi dibanding dengan negara ASEAN lainnya. Pada 2007 misalnya, AKI tercatat sebanyak 228 per 100 kelahiran hidup, sementara AKB tercatat sebanyak 34 per 1.000 kelahiran hidup. Pada 2015, pemerintah menargetkan AKI turun mejadi 102 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup.

Peserta Jampersal adalah warga yang tidak ter-cover jaminan kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Asuransi Kesehatan (Askes), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) serta jaminan kesehatan lainnya.

Di Bantul, Jampersal telah dibuka sejak April di RSUD Panembahan Senopati, dan dibuka Mei lalu di delapan RS yang bekerjasama dengan pemerintah. Selain itu juga bekerja sama dengan 27 puskesmas, 16 rumah bersalin serta 24 bidan praktik swasta. (Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya