SOLOPOS.COM - Siswa menjalani swab antigen oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen di teras SMPN 1 Sragen, Senin (27/9/2021). (Istimewa-dok Disdikbud Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 145 siswa dan guru di SMPN 1 Sragen dan SMPN 2 Sragen, Senin (27/9/2021), menjadi sasaran tes swab antigen secara acak atau random di sekolah masing-masing.

Berdasarkan testing pertama yang dilakukan di SMP itu, tenaga kesehatan tak mendapati kasus positif karena semua negatif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, saat ditemui Solopos.com, Senin, menyampaikan tes swab antigen kepada pelajar SMP dimulai Senin untuk antisipasi munculnya klaster sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM).

Baca juga: Sebelum Membakar, Pria Sragen Hantam Kaca Mobil Tetangga Pakai Cangkul

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai awalan, Suwardi menjelaskan ada SMPN 1 Sragen dan SMPN 2 Sragen yang diambil sampel secara acak untuk dites antigen.

“Tadi di SMPN 1 Sragen ada 75 orang siswa dan di SMPN 2 Sragen ada 70 orang siswa. Ternyata dari 145 anak yang dites itu hasilnya negatif semua. Yang dites itu bukan hanya siswa tetapi termasuk guru. Ke depan kami akan tes setiap hari ke sekolah-sekolah tetapi sifatnya mendadak. Kalau sekolah sudah diberitahu sebelumnya maka banyak siswa yang tidak masuk,” ujarnya.

Suwardi merencanakan untuk menggelar swab antigen di tiga sekolah pada Selasa (28/9/2021).

Baca juga: 5 Pasar Tradisional di Sragen Terbakar dalam 10 Tahun, Ini Daftarnya!

Lebih lanjut, Suwardi menaruh harapan besar pada kinerja vaksinasi yang bisa memengaruhi imunitas siswa dan guru sehingga tidak ada siswa atau guru yang positif Covid-19.

“Untuk siswa SMP kan sudah divakin semua, termasuk gurunya. Mudah-mudahan tidak ada yang positif,” harapnya.

Prokes Menjadi Budaya Siswa

Suwardi mengatakan protokol kesehatan lebih ketat dipatuhi para siswa. Dia mengungkapkan dalam sebulan terakhir para siswa sudah terbiasa menerapkan protokol kesehatan, sehingga protokol kesehatan sudah menjadi budaya siswa.

“Jadi siswa tidak perlu diingatkan. Sebaliknya, para siswa pun kami tantang. Kira-kira berani mengingatkan tidak bila orang tua tak taat protokol kesehatan? Mereka menjawab ‘siap, Pak!’ Polanya dibalik, semoga ini berhasil,” ujarnya.

Baca juga: Buat Penyuka Pedas, Berani Coba Botok Mercon Mbah Wiro?

Sebelumnya, sebanyak 100 siswa SMKN 1 Sragen juga mengikuti swab antigen yang dilakukan Polres Sragen. Wakil Kepala Bidang kesiswaan SMKN 1 Sragen, Winardi, menyampaikan dari tes antigen 100 siswa itu ternyata hasilnya negatif semua.

“Setelah itu, para siswa mengikuti kegiatan vaksinasi massal di hari yang berbeda. Hampir semua siswa sudah divaksin, yakni sebanyak 1.459 orang siswa. Ada yang sakit bisa dilakukan vaksinasi menyusul. Ada juga yang tidak ikut vaksin karena tidak diizinkan orang tua,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya