SOLOPOS.COM - Sejumlah difabel mengikuti Pelatihan Strategi Pemasaran Menuju Difabel Mandiri dan Sejahtera di Gedung Darma Wanita Klaten, Jumat (28/12/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah difabel mengikuti Pelatihan Strategi Pemasaran Menuju Difabel Mandiri dan Sejahtera di Gedung Darma Wanita Klaten, Jumat (28/12/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Sebanyak 142 difabel dengan kecacatan berat dari Kabupaten Klaten belum mendapatkan jaminan hidup (jadup) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten, Dewi Krisnawati, mengatakan sebenarnya pihaknya sudah mengusulkan 205 difabel dengan kecacatan berat mendapatkan jadup pada tahun ini. Akan tetapi, kuota jadup yang diberikan Kemensos cukup terbatas.

Dari 205 difabel itu, baru 63 difabel yang mendapatkan jadul sehingga masih terdapat 142 difabel dengan kecacatan berat yang belum mendapatkan bantuan sosial tersebut.

“Mereka yang belum dapatkan jadup kami usulkan ke Kemensos tahun depan. Namun kami belum tahu kuota jadup tahun depan ada berapa,” terang Dewi saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara Pelatihan Strategi Pemasaran Menuju Difabel Mandiri dan Sejahtera di Gedung Darma Wanita Klaten, Jumat (28/12/2012).

Dewi menjelaskan, difabel tersebut dikategorikan cacat berat karena tak bisa beraktivitas. Difabel cacat berat ini tidak bisa produktif. Bahkan, untuk sekadar makan masih harus dibantu oleh keluarganya.

“Mereka mendapatkan jadup senilai Rp300.000/bulan. Dana itu langsung dikirimkan ke alamat difabel melalui kantor pos,” papar Dewi.

Wakil Sekretaris Tim Advokasi Difabel Klaten, Suhardi, mengatakan sebenarnya jumlah difabel dengan kecacatan berat di Klaten lebih dari 205 orang. Menurutnya selama ini data jumlah difabel di Klaten belum divalidasi ulang.

“Pemkab Klaten juga tidak memiliki data yang valid tentang jumlah difabel dengan kecacatan berat itu. Namun jika ada tambahan temuan di lapangan, kami akan mengusulkannya,” kata Suhardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya