Penganiayaan Semarang Dilakoni 14 Remaja

Solopos.com, SEMARANG — Kenakalan remaja yang melakukan penyerangan atau penganiayaan warga di jalan bukan monopoli anak muda Kota Jogja yang selama ini kondang sebagai pelaku klitih. Aksi kriminalitas serupa juga dilakukan warga muda Kota Semarang.

Bahkan, baru-baru ini aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Pedurungan meringkus 14 remaja yang telah melakukan penganiayaan terhadap warga di sebuah warung di Jl. Woltermongisidi, Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Akibat penyerangan itu, dua orang mengalami luka sabetan dan bacokan hingga harus dibawa ke rumah sakit,” ujar Kapolsek Pedurungan, AKP Eko Rubiyanto, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (17/2/2020).

Bawa Senjata Tajam, Beberapa Pemuda Dicokok Polisi

Eko menuturkan penyerangan itu bermula saat kelompok remaja yang berjumlah 25 orang melintas di Jl. Woltermongisidi. Kelompok remaja yang menamakan diri sebagai All Star Timuran itu lantas melempari orang yang berada di warung atau angkringan dengan botol kaca.

Karena tidak terima, warga yang tengah berada di warung pun membalas. Mendapat perlawanan, para pelaku langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam.

“Mereka menyerang orang yang berada di angkringan dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit dan parang,” tutur Kapolsek Pedurungan.

Ratusan Guru Honorer Demo di Kantor Gubernur Jateng, Ini Tuntutannya…

Dari 25 remaja yang melakukan tindak kriminal itu, polisi berhasil meringkus 14 orang. Selain itu, aparat kepolisian juga menyita delapan buah senjata tajam jenis celurit, sebuah botol kaca, dan lima unit sepeda motor yang digunakan pelaku penganiayaan Semarang itu.

Eko pun berharap tidak ada lagi tindakan kriminalitas yang dilakukan remaja di Kota Semarang. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada orang tua yang memiliki anak remaja untuk turut serta melakukan pengawasan terutama dalam hal pergaulan sehari-hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya