SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengidentifikasi 14 pedagang reaktif rapid test yang diduga dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Rapid test tersebut dilakukan di Pasar Ketanggung, Sine, Ngawi, Sabtu (16/5/2020) lalu.

Para pedagang itu sudah menjalani swab test Covid-19 pada Senin (18/5/2020). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (19/5/2020), menyampaikan 14 pedagang di Pasar Ketanggung yang reaktif rapid test langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan swab.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah rapid test reaktif maka harus menunggu uji swab. Kalau uji swab positif baru dilakukan tracing,” ujarnya.

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog 

Terpisah, Bupati Sragen belum menerima laporan resmi tentang 14 pedagang Pasar Ketanggung asal Sragen yang hasil rapid test mereka disebut reaktif.

“Sebanyak 14 pedagang yang reaktif itu yang ngecek Pemkab Ngawi. Kami belum menerima surat resmi dari Pemkab Ngawi soal hasil rapid test itu. Kami menindaklanjutinya dengan menghubungi person to person [orang per orang] yang reaktif itu untuk selanjutnya dilakukan swab test,” ujar Yuni, sapaan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui wartawan di Bank Jateng Cabang Sragen, Selasa sore.

Yuni mengatakan sampai Selasa sore data tentang 14 pedagang itu belum terkumpul semuanya. Saat ditanya soal sebaran daerah dari 14 pedagang itu, Yuni pun belum bisa menjawab.

“Justru itu karena belum mendapat laporan resmi dan baru katanya, maka saya meminta DKK [Dinas Kesehatan Kabupaten] untuk melakukan tracing. Hasilnya nama dan alamat lengkap kemudian kasih ke saya. Setelah baru dilakukan swab test yang rencananya bersamaan dengan swab test tahap kedua bagi warga yang positif Covid-19 dari klaster Gowa di Technopark Sragen,” ujar Yuni.

Candaan ke Prilly Latuconsina Kebablasan, Andre Taulany & Rina Nose Minta Maaf

Karantina Mandiri

Yuni menyampaikan bagi 14 pedagang tersebut seharusnya melakukan karantina mandiri selama 14 hari karena hasil rapid test mereka reaktif. Jika hasil uji swab positif, maka mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Dengan demikian selanjutnya pedagang yang laki-laki di karantina di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen dan yang perempuan di Gedung Yappenas Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Penuh Harapan, Ini Pesan Terakhir Didi Kempot untuk Anak dan Istri Pertama

Sementara itu, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyayangkan kabar yang beredar di media sosial terkait 14 pedagang Sragen yang reaktif rapid test tersebut. Sebab, informasi yang beredar menyebut identitas nama dan alamat mereka secara jelas. Dia mengatakan penyebutan nama dan alamat itu akan memberikan stigma yang berbeda di masyarakat.

“Padahal baru hasil rapid test yang belum pasti. Kepastian itu harus dengan swab test. Mereka ini ada yang berasal dari Gondang, Sambirejo, Mondokan, dan Sambungmacan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya