SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi. (Freepik)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara memutuskan untuk menutup sejumlah pasar hewan di wilayahnya menyusul ditemukannya kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada 14 ekor sapi. Rabu (18/5/2022).

Penutupan pasar hewan itu dilakukan aparat Polres Banjarnegara bersama aparat TNI dan petugas dari instansi terkait seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan penutupan sementara pasar hewan akan dilakukan selama 14 hari, sejak 16 Mei. Penutupan pasar hewan itu akan dilakukan secara bertahap atau tidak secara serentak.

“Penutupan pasar hewan dilakukan secara bertahap. Hari ini [18/5/2022] dilakukan di Pasar Hewan Purwanegara, Kecamatan Purwanegara,” ujar Hendri.

Menurut Kapolres Banjarnegara, pengamanan penutupan pasar hewan yang dilakukan personel Polres Banjarnegara dengan melibatkan TNI beserta instansi terkait lainnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.

Baca juga: Sapi dan Kambing di Kartasura Dicek untuk Antisipasi PMK, Hasilnya?

Ia mengharapkan dengan adanya penutupan pasar hewan tersebut, kasus PMK pada ternak di Banjarnegara dapat terkendali.

“Kami melakukan pengamanan agar kegiatan penutupan berjalan aman. Kami juga menempatkan personel untuk melakukan patroli di pasar hewan yang ditutup,” kata Kapolres.

AKBP Hendri mengatakan dalam rangka memantau lalu lintas hewan, pihaknya akan melakukan penyekatan di perbatasan Banjarnegara dengan Kabupaten Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, dan Kebumen.

Baca juga: Joss! Daerah Terdeteksi PMK di Jateng Dapat Bantuan

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan pengecekan di peternakan maupun rumah pemotongan hewan (RPH) serta memberikan penyuluhan kepada peternak terkait dengan pencegahan PMK dan penanganannya jika ada ternak yang mengalami gejala penyakit tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Harian (Plh.) Bupati Banjarnegara Syamsudin mengatakan penutupan pasar hewan tersebut dilakukan karena berdasarkan pemeriksaan di dua kecamatan ditemukan sebanyak 14 ekor sapi yang positif terkena PMK. “Selain itu, ada 126 ekor sapi yang suspek PMK, hasil pemeriksaannya belum keluar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya