SOLOPOS.COM - Ketua Paguyuban Pedagan Car Free Sunday (CFS) Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, menggunakan QRIS di lapak dagangannya, Minggu (20/11/2022). (Istimewa/Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Hingga Minggu (20/11/2022), sebanyak 134 pedagang di Car Free Sunday (CFS) Wonogiri telah menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) atau alat pembayaran nontunai. Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah.

Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, menyebut penggunaan QRIS untuk bertransaksi secara resmi diimplementasikan di gelaran CFS pada pekan ketiga November 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang yang telah menggunakan QRIS meliputi berbagai bidang, dari kuliner, pakaian, hingga mainan.

“Yang mendaftar total ada 134 pedagang. Ke depan masih bertambah lagi,” kata Aswin kepada Solopos.com, Minggu (20/11/2022) malam.

Ia menambahkan proses distribusi QRIS ke pedagang dilakukan oleh BRI, berbarengan dengan acara undian berhadiah di bank tersebut.

Baca Juga: QRIS Kini Mulai Menyasar Masjid di Wonogiri

“Pedagang yang menggunakan QRIS dan punya transaksi tertinggi di CFS juga mendapat hadiah dari BRI. Pengunjung pengguna QRIS yang beruntung juga mendapat hadiah,” imbuh dia.

Seluruh rangkaian acara undian dan pengumuman hadiah bagi pedagang dan pengunjung diserahkan pada hari yang sama. “Pemenangnya pemilik usaha pakaian ‘Galeri Kaosq’. Penyerahannya dilakukan di panggung BRI di area barat CFS,” ujarnya.

Sebelumnya, QRIS mulai digencarkan di Wonogiri. Belum lama ini, Pasar Kota Wonogiri telah menerapkan QRIS dalam pembayaran retribusi pedagang. Sistem itu kini dikenal dengan sebutan e-retribusi.

Kepala Pasar Kota Wonogiri, Baloeng, mengatakan sosialisasi e-retribusi telah dimulai sejak pertengahan Oktober 2022. Pada 25 Oktober 2022, sebanyak 327 pedagang yang mendapat sosialisasi diminta mengisi atau top up saldo yang digunakan membayar tarif retribusi pasar.

Baca Juga: Minim Peminat, Pedagang Pengguna QRIS di CFS Wonogiri di Bawah 50 Orang

“Setiap pedagang beda-beda. Tergantung tarif retribusi dan kemampuan mereka. Ada yang mengisi saldo untuk membayar retribusi selama 10 hari, ada juga yang langsung buat satu bulan sekali,” ucap Baloeng.

Selain menyasar aktivitas ekonomi, penggunaan QRIS juga merambah ke masjid. QRIS digunakan sebagai alat alternatif pembayaran infak di Masjid Agung At-Taqwa Wonogiri.

Sekretaris III Masjid Agung At-Taqwa Wonogiri, Najmul Fatah, mengatakan penggunaan QRIS tersebut sudah dilakukan sejak awal November 2022.

Mulanya, kata dia, BNI menggelar sosialisasi di masjid soal penggunaan QRIS untuk berinfak. Takmir masjid menerima dengan baik. Beberapa pekan setelah sosialisasi, BNI datang ke Masjid Agung At-Taqwa lagi untuk menempeli stiker QRIS di seluruh kotak amal masjid.

Baca Juga: Keren Lur! Bisa Dicoba Besok Minggu, Pedagang CFS Wonogiri Mulai Gunakan QRIS

“Penggunaan QRIS dari BNI mulai 4 November. Setelah ditempeli, ada pihak bank lain yang tahu, yaitu BRI. Mereka meminta untuk bisa memasang QRIS di masjid. Kami persilakan mereka. BRI menyusul menempel QRIS pada 11 November,” kata Fatah.

Sejak pemakaian QRIS di Masjid Agung At-Taqwa sebagai metode lain dalam berinfak, kini sejumlah masyarakat sudah mulai memanfaatkannya.

Kendati demikian, jumlahnya masih sedikit. “Karena tidak semua warga mengerti. Ini juga untuk mempermudah saudara muslim kita yang mau berinfak,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya