SOLOPOS.COM - ilustrasi rapid test (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota Solo mencatat mayoritas orang reaktif saat rapid test di beberapa pasar tradisional di Kota Solo, Sabtu (30/5/2020), adalah pedagang. Hasil rapid test massal itu menunjukkan 13 orang reaktif.

Temuan ini mengingatkan pada penyataan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, pertengahan Mei 2020. Gugus tugas tersebut mengungkap fakta salah satu pasien positif Covid-19 di Sukoharjo punya riwayat belanja ke pasar tradisional di Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan mayoritas dari 13 orang reaktif rapid test tersebut merupakan pedagang. Mereka ada yang asli Solo, ada juga dari luar Solo.

Mengkhawatirkan, 13 Orang Reaktif saat Rapid Test di Pasar Tradisional Kota Solo

"Ada yang merupakan warga Kota Solo, juga ada Soloraya atau luar Kota Solo. Mayoritas pedagang pasar. [Hasil ini] segera kami evaluasi. Semoga hasil swab-nya negatif," papar Siti, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Ketiga belas orang reaktif rapid test tersebut di antaranya enam orang di Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang. Selanjutnya, tiga orang dari Pasar Legi dan lima orang berasal dari Pasar Gede.

Siti menyebut 13 orang itu bakal menjalani tes swab. Pemerintah Kota Solo akan menghubungi mereka untuk segera melaksanakan karantina mandiri.

Pengakuan Residivis Pelaku Curanmor di Wonogiri: Nganggur, Butuh Uang Buat Makan

Dia menyoroti sejumlah pedagang tidak serius menerapkan protokol kesehatan. "Ada pedagang pasar yang saya temui memang memakai masker, tapi memakainya tidak benar. Ada juga yang memakai masker tapi maskernya tipis sekali. Minimal ya [masker] tiga lapis," ujar dia.

Siti mengakui belum seluruh pedagang atau pengunjung pasar sadar penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, perlu pengawasan khusus.

"Harus ada paksaan dulu terkait penerapan protokol kesehatan. Memang harus dipaksa agar menjadi kebiasaan," imbuh dia.

Mau Gelar Pernikahan di Rumah Ibadah? Cek Dulu Persyaratannya

Catatan Gugus Tugas Sukoharjo

Kesadaran pedagang untuk saling mengingatkan sesama pedagang atau pembeli, terkait pencegahan Covid-19, juga harus ditingkatkan. Kesadaran itu termasuk penerapan protokol kesehatan lainnya, seperti mencuci tangan serta menjaga jarak.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, pernah menyatakan ada satu pasien terkonfirmasi positif yang memiliki riwayat kerap berbelanja di pasar tradisional di Kota Solo.

102 Kabupaten/Kota Zona Hijau Covid-19 Segera Terapkan New Normal, Jateng Cuma Tegal

Gugus tugas Sukoharjo telah berkoordinasi dengan gugus tugas Kota Solo untuk melakukan contact tracking terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien positif itu.

Langkah ini dilakukan untuk menghambat laju persebaran pandemi Covid-19 yang kian masif. "Pasar tradisional tetap beroperasi seperti hari biasa. Hanya, waktu operasionalnya dibatasi, tak sampai sore hari," kata dia, pertengahan Mei 2020.

Temuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo itu membuka kemungkinan penularan Covid-19 di pasar tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya