SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, CHIANG RAI</strong>&nbsp;&mdash; Kisah tragis dialami 12 anak siswa sekolah sepak bola yang terjebak di dalam Gua Tham Luang, Chiang Rai, Thailand selama berhari-hari. Ke-13 orang itu dilaporkan hilang sejak 23 Juni 2018 dan sebenarnya sudah ditemukan oleh penyelam asal Inggris, Minggu (2/6/2018) lalu.</p><p>Sayangnya, ke-13 orang tersebutu harus mengalami <a href="http://news.solopos.com/read/20180704/497/925759/dramatis-penyelamatan-13-orang-terjebak-10-hari-di-gua">kisah tragis</a> lainnya karena regu penyelamat belum mampu mengevakuasi mereka hingga Kamis (5/7/2018) karena banjir yang tak kunjung surut dan medan penyelaman yang ekstrem. Bahkan, mereka diperkirakan baru akan bisa dievakuasi keluar gua dalam waktu empat bulan ke depan.</p><p>Berdasarkan laporan <em>Reuters</em>, Kamis (5/7/2018), Angkatan Laut Thailand memperkirakan 13 orang itu kemungkinan akan tetap berada di Gua Tham Luang sampai banjir surut. Banjir diperkirakan akan surut di akhir musim hujan di Thailand yang akan terjadi sekitar empat bulan lagi.</p><p>Wakil Direktur Jenderal Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Thailand, Kobchai Boonarana, memberikan kebebasan kepada regu penyelamat untuk mengambil keputusan. "Kita dapat melihat bahwa semangat mereka bagus, tetapi bagaimana dengan kekuatan dan kemampuan mereka? Itu tergantung pada tim di dalam untuk memutuskan," kata Kobchai kepada wartawan, Kamis (5/7/2018).</p><p>Ia menjelaskan Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Thailand telah memberikan uapaya maksimal dengan berusaha menyurutkan banjir yang merenda gua tempat 13 orang terjebak di dalamnya. "Tugas kami adalah terus memompa keluar air dan terserah kepada tim di dalam untuk menilai tingkat keamanan jalur keluar masuk gua," katanya.</p><p>Wakil Komandan Wilayah Angkatan Darat III Thailand, Mayor Jenderal Chalongchai Chaiyakum, mengatakan bahwa regu penyelamat membutuhkan waktu 11 jam untuk melakukan perjalanan pulang-pergi dari pintu masuk gua ke base-camp. Terlebih mereka harus melawan arus air di dalam gua.</p><p>Sementara itu, Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, mengatakan ke-13 orang itu tidak harus dibawa keluar dari gua bersama-sama, bisa juga satu per satu sesuai kemampuan individu. "Kami menilai kondisi cuaca, jika hujan dan ketinggian air naik, berapa jam atau berapa hari yang kita miliki lagi?" Katanya.</p><p>Kini, regu penyelamat masih berupaya membuat ke-13 orang yang <a href="http://news.solopos.com/read/20180704/497/925759/dramatis-penyelamatan-13-orang-terjebak-10-hari-di-gua">terjebak di dalam gua</a> tetap fit dengan mengirim makanan, air, dan oksigen. Air yang menggenangi gua pun terus dipompa agar cepat surut.</p><p>Di sisi lain, Departemen Meteorologi Thailand memperkirakan akan turun hujan deras pada Kamis (5/7/2018). Hal itu semakin membuat regu penyelamat pesimistis dapat mengeluarkan 13 orang yang mengalami kisah tragis itu lebih cepat.</p><p>Diberitakan <a href="solopos.com"><em>Solopos.com</em></a> sebelumnya, ke-13 orang tersebut merupakan 12 siswa sepak bola berusia 11 tahun sampai 16 tahun bersama pelatih mereka yang berusia 25 tahun. Mereka terjebak di gua setelah bertualang di kompleks Hutan Tham Luang sebelum akhirnya hujan deras yang juga membawa lumpur menjebak mereka di dalamn gua sejak 23 Juni 2018.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya