SOLOPOS.COM - Kapal Motor Putra Andrea Rizki berangkat dari Tegal sebelum terbalik di Perairan Karimunjawa, Senin (23/9/2019). (Semarangpos.com-Istimewa)

Semarangpos.com, JEPARA — Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) asal Tegal yang selamat setelah Kapal Motor  Putra Andrea Rizki terbalik akibat diterjang gelombang tinggi di Perairan Karimunjawa wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akhirnya dipulangkan ke daerah asal. Sementara itu, dua ABK bernama Rehan dan Rudi Hartono masih hilang, meskipun Rudi dipastikan telah meninggal dunia.

“Hari ini, 13 AKB sudah diberangkatkan dari Desa Parang ke Karimunjawa. Selanjutnya akan menuju Jepara dengan kapal penumpang pada pukul 11.00 WIB, ” kata Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Jepara, M. Zaenal Arifin, yang dihubungi Kantor Berita Antara via saluran telepon dari Kudus, Rabu (25/9/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belasan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Putra Andrea Rizki berfoto bersama Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, M. Zaenal Arifin sebelum pulang ke Tegal, Rabu (25/9/2019). (Antara-Istimewa)

Belasan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Putra Andrea Rizki berfoto bersama Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, M. Zaenal Arifin sebelum pulang ke Tegal, Rabu (25/9/2019). (Antara-Istimewa)

Kepulangan mereka, kata dia, difasilitasi oleh Pemerintah Desa Parang bersama muspika, termasuk keberangkatan mereka menuju Kabupaten Jepara. Ia memperkirakan mereka akan sampai di Kabupaten Jepara, Rabu sore, dan akan disambut Dinas Kelautan dan Perikanan Tegal di Pelabuhan Jepara.

Terkait dua ABK yang belum ditemukan, yakni Rehan dan Rudi Hartono, katanya, sudah dilakukan upaya pencarian dalam bangkai kapal. Sejumlah nelayan dari Desa Parang, katanya, sudah ke lokasi terbaliknya KM Putra Andrea Rizki, sekitar 15 mil dari Pulau Parang. “Kapal tersebut juga sudah ditarik ke daratan pada Selasa [24/9/2019] malam, sedangkan ABK yang hilang ternyata tidak ada di dalam kapal,” ujarnya.

Informasi dari ABK yang selamat, lanjut dia, kedua korban tersebut pada mulanya berhasil diselamatkan oleh rekan-rekan mereka setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, Senin (24/92019) pukul 17.00 WIB. Akan tetapi, lanjut dia, Rehan pada malam harinya tersapu ombak sehingga tidak diketahui keberadaannya.

Sementara itu, Rudi Hartono yang saat kejadian sama-sama sedang tertidur di dalam kamar berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ia diduga tewas karena terlalu banyak minum air laut “Meskipun sudah meninggal, jasadnya tetap diupayakan oleh sejumlah ABK yang selamat untuk bisa dibawa ke daratan, namun saat terjadi gelombang tinggi jasadnya terlepas dan terbawa air laut,” ujarnya.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, KM Putra Andrea Rizki dengan jumlah ABK 15 orang itu mengalami kecelakaan di laut, Senin sore. Setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, selanjutnya 13 ABK tersebut menyelamatkan diri dengan naik di atas kapal yang terbalik.

Pada Selasa pukul 12.00 WIB, ada dua nelayan asal Desa Parang, yakni Muarofik, 36, dan Alfiyan, 32, yang mengetahui belasan ABK berada di bagian atas kapal terbalik, sekitar 15 mil dari Pulau Parang. Keduanya lalu memberikan pertolongan kepada mereka untuk dibawa ke daratan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya