SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah warga miskin. (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, BANTUL- Sebanyak 13.738 rumah tangga sangat miskin (RTSM) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun ini memperoleh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial, kata Kepala Dinas Sosial setempat Mahmudi.

“Untuk program PKH, alhamdulillah Bantul terbaik kedua se-Indonesia setelah Gorontalo sehingga dari awal yang hanya dapat untuk lima kecamatan pada tahun 2007, sekarang sudah 17 kecamatan mendapat semua dengan total penerima sebanyak 13.738 RTSM,” katanya di Bantul, Rabu (4/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, dari total kepala keluarga (KK) penerima program PKH yang tersebar di 17 kecamatan tersebut, penerima terbanyak berasal dari Kecamatan Pandak sebanyak 1.989 RTSM, sementara terkecil di Dlingo yang hanya 95 RTSM.

“Bantuan program PKH dari Kemensos diberikan berbentuk uang dalam empat tahap, tahap pertama sebesar Rp1,1 miliar kemudian tahap kedua Rp7,3 miliar sehingga yang sudah diterimakan sebesar Rp8,4 miliar,” kata Mahmudi.

Selanjutnya, kata dia, bantuan program PKH tahap ketiga dan keempat akan diberikan dalam sisa waktu empat bulan ke depan atau September hingga Desember, dan diperkirakan total bantuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga miskin sekitar Rp20 miliar.

“Bantuan PKH yang diterimakan tahun ini lebih besar dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya yang awalnya sekitar 2.000 KK, itu karena pengelolaan PKH di Bantul terbaik nomor dua sehingga ada tambahan untuk penerima bantuan,” kata Mahmudi.

Ia mengatakan bahwa besaran bantuan PKH yang diterima masing-masing RTSM berbeda tergantung beban yang dimiliki keluarga, misalnya mempunyai anak yang masih belajar SD mendapat uang Rp500 ribu, kemudian yang memiliki anak di bangku sekolah menengah pertama (SMP) memperoleh Rp1 juta.

“Akan tetapi, kalau ada anggota keluarga yang sedang hamil atau mempunyai balita, juga mendapat tambahan. Jika dirata-rata, setiap KK dalam satu tahun bisa mendapat sebesar Rp2,7 juta punya syarat lengkap. Kalau tidak lengkap, mendapat Rp740 ribu,” katanya.

Mahmudi menjelaskan tujuan pemberian bantuan PKH hanya sebagai uang pegangan agar warga dapat hidup lebih baik dan layak sehingga bagi penerima program dapat menggunakan untuk tujuan meningkatkan dan mendukung kualitas hidup rumah tangga.

“Kami juga akan rutin mengecek apakah penerima PKH juga memantau perkembangan sekolah anaknya apa tidak, rajin memeriksakan anaknya apa tidak, PKH juga boleh untuk biaya ojek, misalnya, agar mereka lebih percaya diri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya