SOLOPOS.COM - Para guru dan karyawan di SMPN 4 Sragen menggelar apel sekaligus berhalalbihalal bersama pada hari pertama masuk di halaman sekolah setempat, Senin (17/5/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 97,11% dari total aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sragen 4.456 orang tercatat masuk kerja pada hari pertama sedangkan sebanyak 2,89% lainnya atau 129 orang tidak masuk kerja karena cuti, dinas luar, tugas belajar, dan turun piket.

Data tersebut dihimpun dari laporan organisasi perangkat daerah (OPD) ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sragen, Senin (17/5/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BKPSDM Sragen, Sutrisna, menjelaskan laporan yang masuk dari 50 OPD non-satuan pendidikan karena untuk satuan pendidikan memang belum masuk efektif karena adanya pandemi Covid-19.

Baca juga: Sejarah Kelam Waduk Kedung Ombo hingga Jadi Tempat Wisata

Sutrisna menjelaskan yang didata hanya pegawai negeri sipil (PNS) di dinas, badan, dan kecamatan. Dia menjelaskan kalau dilihat data kepegawaian di Sistem Informasi Kepegawaian sebanyak 8.739 orang pegawai tetapi yang didata dalam presensi hari pertama hanya 4.456 orang.

“Dari 4.456 orang pegawai itu yang cuti melahirkan ada 17 orang, cuti alasan penting sebanyak tiga orang. Yang lainnya tidak masuk karena izin sakit sebanyak 10 orang, dinas luar dua orang, tugas bejalar tiga orang, dan turun piket 94 orang. Pegawai yang turun piket itu misalnya dari Satuan Polisi Pemong Praja dan kecamatan,” ujar Sutrisna kepada Solopos.com, Senin sore.

Dia menjelaskan mereka yang tidak masuk itu memang sudah mendapatkan izin dari atasan dan sudah tercatat di BKPSDM. Dia mengatakan mereka yang tugas belajar atau cuti itu ada batasan waktunya, misalnya tugas belajar itu bisa sampai dua tahun. Selama izin dan cuti itu, ujar dia, mereka tidak mengisi daftar hadir atau presensi.

Baca juga: Pulau Jawa Rapuh, Banyak Rongga & Rekahan di Bawah Tanah

Presensi Online

Dia menerangkan pemantauan presensi ASN sekarang cukup mudah karena presensinya menggunakan sistem online. Dia mengatakan mereka mengisi daftar hadir dengan menampilkan titik koordinat lokasi dan foto pegawai yang bersangkutan berada di lingkungan kantor tempat bekerjanya. Dia mengatakan dengan sistem online itu maka kemungkinan pegawai menyiasati presensi relatif kecil.

Dia menjelaskan dari 50 OPD yang ada, presensi online sudah berjalan efektif sebanyak 70%. Dia mengakui bila sisanya 30% masih trial and error sehingga masih membutuhkan perbaikan terus. Dia menargetkan pada Juli-Juli mendatang sistem presensi PNS itu sudah berjalan optimal.

“Kalau sudah optimal maka akan diintegrasikan dengan sistem kepegawaian, yakni adanya program tambahan penghasilan pegawai (TPP). Jadi presensi pegawai itu akan berkorelasi terhadap penghitungan TPP nantinya karena TPP diberikan berbasis kinerja,” katanya.

Baca juga: Tragedi Perahu Terbalik di WKO Boyolali: Pengemudi & Pemilik Warung Apung Berpotensi Jadi Tersangka

Dia menerangkan 30% yang belum optimal itu di lingkungan satuan pendidikan, seperti SD, SMP, yang jumlahnya banyak. Dia menyampaikan di sekolah-sekolah itu sudah ditentukan lokasi koordinatnya sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dioptimalkan.

Kepala SMPN 4 Sragen, Nining Kristanti, menyampaikan pada hari pertama masuk kerja seluruh guru dan karyawan di SMPN 4 Sragen masuk semua. Pada hari pertama masuk, ujar dia, dimanfaatkan untuk berhalalbihalal dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan ketat.

“Apel saya pimpin sendiri. Ada 47 guru dan karyawan, ada 45 orang di antaranya yang masuk dan dua orang izin karena anaknya sakit dan orang tuanya meninggal dunia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya