SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MAGETAN — Sebanyak 128.098 rumah di Provinsi Jawa Timur (Jatim) belum tersambung listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Rencananya seluruh rumah tersebut secara bertahap tersambung listrik pada tahun 2019 ini.

Dari 128.098 rumah di Jatim yang belum menikmati listrik PLN tersebut ,5.000 rumah di antaranya berada di Kabupaten Magetan, Ngawi, dan Kota Madiun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat menyerahkan secara simbolis sambungan listrik di rumah warga Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jumat (1/2/2019) siang.

Rini menyampaikan program sambung listrik gratis di wilayah Jawa Timur akan menyasar 128.098 rumah milik keluarga kurang mampu yang belum tersambung listrik PLN. Angka tersebut diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Untuk di Magetan, kata dia, ada 24 rumah di Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, dan Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, yang telah dipasang sambungan listrik gratis.

“Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN kepada masyarakat, warga sepenuhnya akan menikmati listrik langsung dari PLN. Ini tentunya sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses listrik secara penuh dan menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya,” kata Rini Soemarno.

Menteri Rini menuturkan sinergi 35 BUMN telah berhasil memberikan sambungan listrik gratis bagi lebih dari 100.000 keluarga miskin dan rentan miskin Jawa Barat. Sinergi BUMN ini bertujuan untuk mendorong percepatan program peningkatan rasio elektrifikasi.

Sebanyak 35 BUMN itu yakni PLN, BNI, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, Telkom, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo. Selain itu, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia, dan Jiwasraya.

Dalam mewujudkan program tersebut, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu. Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Dia menyampaikan warga kurang mampu tersebut selama ini hanya ikut menempel di rumah tetangga maupun saudara untuk memenuhi kebutuhan listrik. Mereka kesulitan untuk memasang saluran listrik PLN karena biayanya cukup mahal yaitu Rp1 juta.

“Kalau biaya bulanan mereka mampu bayar. Tapi untuk biaya pemasangan sambungan listrik itu yang agak kesulitan karena sampai Rp1 juta. Kalau kebutuhan bulanan paling sekitar Rp30.000 itu listriknya untuk masak, nonton TV, setrika, dan penerangan,” jelas dia.

Seorang warga yang mendapatkan bantuan saluran listrik gratis, Darsi, 69, mengatakan bersyukur rumahnya kini telah terpasang meteran listrik sendiri. Selama ini, ia hanya menumpang saudaranya yang rumahnya bersebelahan.

“Saya butuhnya hanya untuk penerangan. TV ga punya. Saya selama ini hanya butuh untuk penerangan rumah saja. Saya numpang di rumah adik,” jelas warga Desa Mojopurno itu.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya