SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Sebanyak 128 keluarga dari seluruh Karanganyar menunggu giliran pemberangkatan ke daerah tujuan transmigrasi. Dari jumlah itu, 106 keluarga merupakan korban bencana tanah longsor asal Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan.

Selain calon transmigran asal Desa Gerdu, ada 10 keluarga calon transmigran umum sisa pemberangkatan tahun lalu dan 12 keluarga calon transmigran umum yang terdaftar sejak awal tahun ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar, Sumarno, mengatakan selain faktor alam, tingginya peminat transmigrasi juga didorong keberhasilan transmigran terdahulu yang telah sukses di daerah tujuan masing-masing. Transmigran yang sudah berhasil rata-rata mengajak keluarga, tetangga atau kawan untuk mengikuti jejak mereka. Di sisi lain, calon transmigran asal Karanganyar masih berorientasi ke satu daerah tujuan transmigran tertentu, yakni Sumatera.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kuota dan tujuan transmigran ditentukan pemerintah pusat. Tidak semua berada di Sumatera, ada pula di Kalimantan dan Sulawesi. Jika calon transmigran tidak ingin menuju daerah tertentu, kami tidak bisa memaksa, akhirnya mereka belum jadi berangkat,” paparnya ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (14/2/2013).

Dia melanjutkan, setiap tahun kuota transmigran Karanganyar berkisar antara 25 keluarga-30 keluarga. Kuota yang diberikan kepada masing-masing kabupaten telah disesuaikan dengan kuota seluruh transmigran asal Jawa Tengah yakni 1.000 transmigran. Selain itu, belum semua daerah yang berpotensi menjadi tujuan transmigran telah siap secara fisik dan sosial.

Tahun lalu, Dinsosnakertras Karanganyar hanya memberangkatkan 25 transmigran yang terdiri dari 10 keluarga transmigran umum dan 15 keluarga transmigran asal Desa Gerdu. Menurut Sumarno, kuota dan tujuan transmigran tahun ini masih akan ditentukan awal Maret mendatang. Dirinya berharap ada lebih banyak kesempatan bagi warga korban bencana untuk mengikuti program transmigrasi.

Terpisah, Kepala Seksi Transmigrasi Bidang Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Karanganyar, Joko Susanto, mengatakan ada lima kecamatan yang menjadi daerah kantong asal transmigran, yakni Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Jenawi, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Mojogedang dan Kecamatan Kerjo. Peminat transmigrasi, ujarnya, rata-rata berusia 30 tahun-40 tahun dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya