SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> &ndash; Kira-kira 125 hektare (Ha) tanaman pangan di sejumlah desa di Colomadu terancam kekeringan. Saluran irigasi yang biasa mereka gunakan untuk mengairi tanaman mereka sejak dua pekan lalu kering kerontang tak ada airnya.</p><p>&ldquo;Kira-kira sudah dua pekan ini para petani di beberapa desa di Colomadu harus mengairi <a title="Rumah Atsiri Indonesia Wisata Baru di Karanganyar" href="http://news.solopos.com/read/20180505/496/914364/rumah-atsiri-indonesia-wisata-baru-di-karanganyar">tanaman</a> mereka menggunakan sumur di ladang yang disedot dengan pompa air. Saluran irigasi sudah banyak yang mengering tidak ada airnya,&rdquo; ujar Mantri Tani Kecamatan Colomadu, Alex Priyono ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/8/2018).</p><p>Menurut dia, keringnya saluran irigasi di beberapa tempat itu dipicu tak adanya hujan sejak beberapa pekan ini. Akibatnya ketersediaan air di beberapa bendung di bagian hulu berkurang sehingga berdampak pada saluran irigasi di bawahnya.</p><p>Dia mengungkapkan tanaman yang terancam kekurangan air setidaknya ada di Desa Malangjiwan, Blulukan, Gajahan, Gedongan, Tohudan, serta Bolon bagian timur. Terkait itu para petani di desa-desa tersebut butuh bantuan pompa air. Menurut Alex, mesin pompa air yang sekarang dimiliki beberapa kelompok petani di Colomadu sudah banyak yang rusak.</p><p>&ldquo;Saat ini usia tanaman para petani rata-rata baru dua pekan, sehingga masih butuh banyak air dalam jangka panjang. Beberapa hari lalu saya sudah mencari bantuan ke provinsi dan pihak lain yang bersedia mengulurkan bantuan,&rdquo; ujar Alex.</p><p>Sementara itu seorang petani di Baturan, Colomadu, Mulyono, 52, mengatakan saat ini dia yang menanam jagung juga menggunakan pompa air untuk menyirami tanaman. &ldquo;Konsekuensi menggunakan mesin pompa air di antaranya ada pembengkaan biaya produksi. Kami harus menyedot air menggunakan mesin pompa air yang berbahan bakar solar,&rdquo; kata dia.</p><p>Untuk mengairi tanaman jagung seluas satu patok atau kira-kira 2.500 meter persegi dibutuhkan waktu 10 jam. Pada durasi tersebut dibutuhkan 10 liter solar atau senilai kira-kira Rp51.500 sebagai tambahan biaya produksi. Dia berharap ada bantuan dari pihak yang berkompeten kepada para petani, saat ini banyak petani yang membutuhkan mesin pompa penyedot air.</p>

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya