SOLOPOS.COM - Ilustrasi membatik (JIBI/Solopos/Dok.)

12 Pemenang Innovating Jogja, suatu kompetisi terbuka yang dirancang untuk mendorong inovasi bisnis, berhak mengikuti Program Akselerasi.

Harianjogja.com, JOGJA– Innovating Jogja, suatu kompetisi terbuka yang dirancang untuk mendorong inovasi bisnis, yang didukung oleh Kementerian Perindustrian dan Uni Eropa, telah menentukan 12 pemenang dari 37 peserta kompetisi yang berhak mengikuti Program Akselerasi.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Peserta terpilih memenangkan pendanaan dari Bank BNI dengan jumlah total Rp30 juta per konsep bisnis yang diajukan. Peserta dapat menggunakan dana tersebut untuk product prototyping (membuat contoh produk) dan market testing (uji pasar), serta kebutuhan lainnya untuk mewujudkan ide-ide bisnis mereka.

Ke-12 pemenang tersebut lolos ke Program Akselerasi setelah mengikuti Boot Camp di bulan Agustus lalu. Mereka yang terpilih adalah Wastraloka (produk lukis batik pada kaleng); Kama Batik (hand bouquet dari kain batik bekas); Creative Batik (batik bermotif abstrak); JK Watch (jam tangan berbahan kayu); Lowpoly Paper (kerajinan 3D paper craft berbentuk wajah); Kayonara (penggunaan aplikasi augmented reality bagi calon pembeli kacamata berbahan kayu); Beaver & Beavers Woodworking (alat pameran sistem knock-down); Alra (tas kulit dan batik berbahan tahan air); Janedan (tas kulit anak minimalis tanpa jahit dan lem);  Rika Meidiyana (produk kulit bermotif batik dengan laser engraving); Maha Karta (produk pengeras suara dan docking yang dipadu dengan bahan bambu); dan Mbatik (e-commerce dengan edukasi kerajinan batik).

Key Expert on Innovation and Technology dari EU-Indonesia Trade Cooperation Facility (TCF), Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan mereka terpilih karena terlihat potensial dalam ide dan konsep bisnis.

“Sebagian besar dari mereka sudah menjual dan memahami target pasar yang dituju. Tentu saja mereka masih memerlukan perbaikan pada banyak hal, termasuk juga soal pemasaran, manajemen keuangan, sumber daya manusia, inovasi produk, kemampuan presentasi, dan memperluas jaringan pasar dan investor,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (7/10/2016).

Dalam Program Akselerasi, 12 pemenang mengikuti pelatihan dan bimbingan selama seminggu penuh pada tanggal 3 sampai 7 Oktober 2016 di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Jogja. Selanjutnya, Panitia Innovating Jogja akan memilih 3 dari 12 pemenang untuk mengikuti mentoring dan masuk ke dalam pipeline bisnis Bank BNI.

Diluncurkan pada 19 Juli 2016, Innovating Jogja merupakan inisiatif bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian dan Proyek TCF dari Uni Eropa, bekerjasama dengan Bank BNI. Para peserta dipilih berdasarkan konsep, produk dan jasa dari sektor batik, kulit dan kerajinan yang mereka ajukan, serta ide-ide TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang relevan dengan ketiga sektor industri tersebut.

Kompetisi tersebut melibatkan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jogja, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Negeri ATK Yogyakarta, Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI), Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Rakyat Indonesia (APIKRI), Balai Besar Batik dan Kerajinan, Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik,  serta beberapa pebisnis Jogja seperti Salim Silver, Gendhis Bag, dan Batik Winotosastro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya