SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung–Sebanyak 12 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dikenakan sanksi “drop out” atau DO sedangkan dua lainnya skorsing dua semester karena terlibat tindak perjokian pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009.

“Sebanyak 12 mahasiswa terlibat langsung perjokian di Universitas Hassanudin pada SNMPTN lalu, sedangkan dua lainnya tidak terlibat langsung sehingga diputuskan skorsing dua semester,” kata Ketua Komisi Penegakan Disiplin dan Norma ITB, Prof Dr. Nanang P Puspito, di Bandung, Jumat.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Menurut Nanang, putusan sanksi administratif terberat itu dilakukan untuk 12 mahasiswa dan dua lainnya sanksi skorsing itu dilakukan ITB setelah melalui proses sidang dan pembahasan di Komisi Penegakkan Disiplin dan Norma ITB.

Sebanyak 12 mahasiswa ITB yang terkena DO karena terlibat perjokian di Makassar itu IS, WS, AA, LT, AQ, FR, Ryt, NC, ZK, JF,  Fz dan WA. Sedangkan dua mahasiawa yang terkena skorsing dua semester adalah EBM dan Ddn.

“Kedua mahasiswa yang terkena skorsing dua semester, mereka memang menolak jadi joki tapi tak lapor polisi,” kata Nanang.

Sedangkan 12 orang lainnya terlibat langsung menjadi joki sehingga mereka dianggap melakukan pelanggaran berat dan melanggar disiplin dan norma yang berlaku di ITB.

Keputusan itu, kata Nanang, sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Namun demikian ITB tidak akan melaporkan ke-14 mahasiswanya itu ke aparat kepolisian dengan dalih pencemaran nama baik ITB.

“Sanksi yang mereka terima berupa DO merupakan sanksi terberat yang kami berikan kepada mahasiswa itu, kita tidak laporkan mereka ke polisi,” katanya.

Menurut Nanang, pihaknya telah cukup memberikan sanksi kemahasiswaan dan sanksi administrasi terhadap yang bersangkutan.

Bila memang aparat kepolisian Polwiltabes Makassar akan memproses hukum mahasiswa itu, kata Nanang, pihak ITB tidak akan ikut campur. Yang jelas ITB tidak akan melaporkan tindakan para mantan mahasiswanya itu ke kepolisian.

Ia mengakui, aksi perjokian yang melibatkan mahasiswa ITB itu cukup mengganggu kalangan akademika Kampus Ganesa itu. Dengan demikian ITB memproses pelanggaran itu sesuai dengan aturan main di ITB.

“Kejadian ini diharapkan memberikan efek jera bagi mahasiswa lainnya, jangan sekali-kali jadi joki. ITB akan tegas,” katanya.

Kejadian perjokian dan sanksi ‘drop out’ itu sempat diberlakukan ITB pada 45 mahasiswanya pada 1995 lalu. Menurut Nanang, pihaknya konsisten memberikan sanksi tegas bagi pelaku perjokian.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya