SOLOPOS.COM - Mahasiswa asing membuat batik tulis menggunakan canting pada International Batik Chortcourse 2017 di Gedung II Galeri Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (24/10/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Sebanyak 12 mahasiswa asing belajar membatik di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 12 mahasiswa asing belajar membatik di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Aroma lilin malam yang menjadi bau khas dalam proses pembuatan batik memenuhi Gedung II Galeri Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (24/10/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa dosen, mahasiswa, termasuk mahasiswa asing, asyik membatik. Seperti yang dilakukan Truong Thi Minh Thu, mahasiswa asal Vietnam, yang sedang menempelkan cap batik pada selembar kain mori berukuran cukup lebar.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah mahasiswa asing lain menjajal membuat batik dengan canting. Ya, UNS Solo kembali menggelar International Batik Short Course 2017. Kegiatan kali ini diikuti delapan negara dengan jumlah peserta 12 mahasiswa asing.

“Kegiatan ini sudah terlaksana sejak 2016. Harapannya kegiatan tahun ini bisa mengulangi keberhasilan tahun lalu, bahkan harus lebih baik. Pemilihan waktu yang tepat untuk kursus menjadi pertimbangan utama,” ujar ketua penyelenggara, Tiwi Bina Afanti, yang juga Ketua Program Studi (Kaprodi) Kriya Tekstil FSRD UNS Solo, Selasa.

Tiwi berharap kursus batik bagi mahasiswa asing akan memberikan dampak positif bagi UNS dan FSRD UNS. Harapannya UNS lebih dikenal, terutama di kalangan mahasiswa mancanegara. Tujuan lain adalah mempromosikan batik. Selain Vietnam, kegiatan itu diramaikan pula mahasiswa dari Peru, Jerman, India, Myanmar, Mesir, India, Slovakia, dan Polandia.

Dekan FSRD UNS, Ahmad Adib, menambahkan FSRD UNS sebagai fakultas telah menjadi andalan pusat kajian, pusat pengembangan budaya, dan mitra bagi masyarakat luas.

“Di bawah naungan UNS, FSRD ingin mendukung program internasionalisasi UNS, salah satunya melalui pengenalan batik Indonesia kepada masyarakat mancanegara, khususnya mahasiswa asing,” kata dia.

Menurutnya, tidak mustahil batik di Indonesia akan menjadi topik dalam salah satu studi kajian mahasiswa asing selama masa studinya. Selain kursus singkat membatik, para mahasiswa asing juga diajak mengenal para pengrajin di perdesaan yang melestarikan batik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya