SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sebanyak 12 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Sragen merupakan daerah rawan bencana alam tanah longsor dan banjir.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memetakan daerah rawan bencana itu sejak dini, hanya Pemkab mengakui sulit melakukan pemetaan daerah rawan puting beliung. Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kabupaten Sragen, Wangsit Sukono saat dihubungi Espos, Sabtu (14/11), mengungkapkan, Pemkab mulai mewaspadai adanya bencana alam, mengingat musim penghujan sudah tiba.
Kesbangpol dan Linmas Sragen sulit melakukan pemetaan daerah rawan puting beliung, karena bencana tersebut tidak bisa diprediksi berdasarkan keadaan geografis wilayah dan sebagainya. Menurut dia, pihaknya hanya bisa memetakan daerah-daerah mana yang masuk kategori rawan longsor atau banjir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setidaknya ada sebanyak lima kecamatan yang rawan longsor, seperti Kecamatan Sambirejo, Kalijambe, Tanon, Jenar dan Miri. Sedangkan daerah-daerah yang masuk rawan banjir ada 10 kecamatan, seperti Kecamatan Masaran, Sidoharjo, Sragen dan tujuh daerah lainnya. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah perbukitan dan daerah bantaran Sungai Bengawan Solo dan anak sungai Bengawan Solo,” tegasnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya