SOLOPOS.COM - Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac. (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kabupaten Sukoharjo mendapat 1.200 vial berisi total sekitar 12.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari Pemprov Jawa Tengah. Vaksin itu untuk merampungkan vaksinasi 1.972 tenaga kesehatan (nakes) yang belum menerima suntikan dosis kedua.

Setelah itu baru dilanjutkan untuk vaksinasi petugas pelayanan publik. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengungkapkan hal tersebut saat ditemui Solopos.com di Gedung Menara Wijaya, Senin (22/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo mengambil vaksin yang disimpan di gudang farmasi milik DKK Jawa Tengah pada Senin pagi. “Pengambilan vaksin Covid-19 mendapat pengawalan ketat aparat TNI-Polri. Kami mendapatkan 1.200 vial vaksin. Satu vial berisi 10 dosis vaksin,” katanya, Senin.

Baca Juga: Terjun Ke Politik, Ini Yang Dipelajari Rheo Fernandez Dari Ayahnya Eks Wali Kota Solo Rudy

Saat ini, masih ada nakes Sukoharjo yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Mereka menunggu pasokan vaksin dari Pemprov Jawa Tengah. Vaksin Covid-19 yang diambil pada Senin akan diprioritaskan untuk merampungkan vaksinasi nakes terlebih dahulu.

Selain itu, penyuntikan vaksin diprioritaskan untuk para nakes yang belum menerima suntikan pertama dan kedua. Para nakes itu bertugas di industri, skin care, dan nakes fasilitas kesehatan (faskes) yang tidak berinteraksi langsung dengan pasien.

“Penyuntikan vaksin untuk nakes dilayani di 10 rumah sakit pada Selasa [23/2/2021]. Jumlah nakes yang belum menerima suntikan kedua sebanyak 1.972 orang. Mudah-mudahan dua hari-tiga hari sudah rampung,” ujarnya.

Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK Solo Dibuka Maret-April, Diusulkan 1.190 Orang

Yunia menyebut sisa vaksin Covid-19 jatah Sukoharjo itu selanjutnya untuk sasaran tahap II yakni petugas pelayan publik termasuk anggota TNI-Polri dan pegawai negeri sipil (PNS). Vaksinasi petugas pelayan publik bakal dimulai akhir pekan ini di puskesmas dan rumah sakit.

Petugas Pelayan Publik

Program vaksinasi tahap dua bakal diprioritaskan kepada petugas pelayan publik yang berisiko tinggi terpapar Covid-19. Misalnya, bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas] dan bintara pembina desa (babinsa) setiap desa/kelurahan.

"Selain itu PNS yang bertugas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil [Disdukcapil] Sukoharjo yang bersinggungan langsung dengan masyarakat setiap hari,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Yuni Jadi Vaksinator Covid-19, Pejabat Pemkab Sragen Antre Disuntik

Untuk pemberian vaksin Covid-19 pedagang pasar tradisional Sukoharjo, Yunia menambahkan bakal memantau kondisi pasar dengan skala prioritas. Satgas masih memilih pasar tradisional yang menjadi percontohan pelaksanaan program vaksinasi tersebut.

Selama ini, jumlah pedagang pasar tradisional belum didata secara terperinci karena menjadi sasaran vaksinasi selanjutnya. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo, Sutarmo, mengatakan ada dua opsi pasar tradisional yang menjadi percontohan program vaksinasi.

Dua pasar itu yakni Pasar Gawok di Kecamatan Gatak dan Pasar Kartasura di Kecamatan Kartasura. Sutarmo masih menunggu kejelasan ihwal vaksinasi untuk para pedagang pasar tradisional. Ia memperkirakan jumlah total pedagang pasar tradisional lebih dari 10.000 orang. Mereka tersebar di 26 pasar tradisional Kabupaten Jamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya