SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Bengkulu–
Selama periode Januari-Oktober 2009, sebanyak 116 warga di Kota Bengkulu digigit oleh hewan yang diduga mengidap rabies. Bahkan 91 diantaranya digigit anjing, 18 orang digigit kucing dan tujuh orang digigit monyet.

Dari 116 kasus gigitan dimaksud, yang mendapat pengobatan vaksinasi rabies sebanyak 75 orang dan 41 orang tidak mendapatkan vaksin karena tidak terindikasi rabies.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian dikatakan Kabid Penyehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit (PLPP) Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Karimel Sinambela di Bengkulu, Sabtu (7/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan, seluruh korban gigitan ternak tersebut langsung ditangani secara medis atau pengobatan untuk yang tidak terindikasi rabies. Sedangkan yang mendapatkan vaksin rabies hanya bagi yang positif rabies.

Untuk hewan yang sudah melakukan penggigitan dilakukan observasi terhadap kemungkinan hewan tersebut membawa penyakit rabies atau tidak, kalau positif, maka hewannya langsung dibunuh baik anjing, kucing maupun monyet.

Dalam pemeriksaan hewan peliharaan tersebut akan diamati selama 10-15 hari, ada perubahan tidak, kalau hewan itu ternyata liar akan ditangani dengan cara lain. Dengan semakin banyaknya kasus gigitan hewan tersebut, Dinkes bekerja sama dengan Dinas Peternakan terus melakukan eliminasi terhadap anjing liar.

Dia menyarankan agar jika ada warga yang digihit hewan tersangka rabies, segera mencuci dengan sabun deterjen atau langsung dibawa ke Puskesmas. Ia menjelaskan, para pemilik hewan diminta agar jangan membiarkan hewan peliharaanya berkeliaran, sebab bisa saja akan terkena pemusnahan oleh petugas untuk mencegah penyakit rabies.

Berdasarkan pengamatan, populasi hewan, khususnya anjing di Kota Bengkulu saat ini cukup tinggi karena hampir ditemukan di berbagai tempat dan sebagian besar berkeliaran, bahkan ada yang bergerombol.

Jumlah anjing akan semakin terlihat banyak jika malam hari, karena mereka mencari makanan dan bergabung dengan anjing-anjing lainnya.

Sejumlah warga Kota Bengkulu mengaku khawatir dengan anjing yang berkeliaran itu, karena tidak terpelihara dan sewaktu-waktu bisa menggigit manusia.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya