SOLOPOS.COM - Pendongeng Kak Tono memeriahkan Festival Gema Ramadan Anak Sholeh yang digelar Takmir Masjid Al Mukminun Bagan, Kelurahan Nglorog, Sragen, Minggu (24/3/2024). (Istimewa/Takmir Masjid Al Mukminun Bagan)

Solopos.com, SRAGEN—Takmir Masjid Al Mukminum yang terletak di Kampung Bagan RT 002/RW 001, Kelurahan Nglorog, Sragen, menggelar Festival Gemar Ramadan Anak Sholeh ke-2, Minggu (24/3/2024).

Ada empat jenis lomba dalam festival tersebut yang diikuti sebanyak 115 orang dari berbagai daerah di Kabupaten Sragen, bahkan ada peserta dari Kabupaten Sukoharjo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB yang dibuka Ketua Takmir Masjid Al Mukminun didampingi Lurah Nglorog Samkid Febrianto. Sebelum lomba dimulai, ada pendongeng Kak Tono yang ikut memeriahkan Festival Anak Sholeh tersebut.

Empat kegiatan yang dilomba pada festival itu terdiri atas Lomba Azan, Lomba Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), Lomba Tahfid Juz 30, dan Lomba Tartil. Para peserta merupakan siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

Ketua Panitia Ramadan Masjid Al Mukminun Bagan, Nglorog, Sragen, Anton Dwi Krasianto, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu, mengungkapkan peserta lomba ada 115 orang, paling kecil berumur lima tahun dan maksimal berumur 12 tahun.

Dia menerangkan tim juri diambil dari Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa), SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, pendongeng Kak Tono, dan dari Az-Zahra Sragen. Masing-masing lomba, kata dia, diambil juara I, II, III, dan IV, yang masing-masing mendapat uang pembinaan, tropi, dan sertifikat.

“Ini Festival Gema Ramadan ke-2. Festival pertama diadakan pada 2022 lalu dengan peserta 90 orang. Pelaksana kegiatan ini dari remaja Islam masjid (Risma) Al Mukminun sendiri yang jumlahnya ada 45 orang. Selama festival, anak-anak Risma juga membuka stan untuk penjualan produk Risma dan untuk sponsor yang bergabung. Produk Risma itu cukup banyak, ada gantungan kunci antihilang, bolpoint yang tintanya bisa dihapus, dan seterusnya yang harganya murah,” jelas Anton.

Anton menerangkan sosialisasi kegiatan ini jauh hari dilakukan dengan mengundari 79 madrasah ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Sragen dan sekolah dasar (SD) serta sejumlah pondok pesantren.

Festival ini, jelas dia, dilakukan untuk mengisi kegiatan Ramadan. Sebelum ada kegiatan ini, kata dia, kondisi Risma stagnan hanya 4-5 orang.

“Sekarang anggota Risma ada 45 orang. Mereka dilatih berwirausaha sendiri dan ada pelatihan mental remaja yang dikemas dalam bentuk khitobah dan outbond. Mereka bersemangat untuk ikut. Mereka dibuatkan semacan video pendek kegiatan mereka sehingga tertarik bergabung. Kas Risma yang awalnya hanya Rp1 juta sekarang berkembang menjadi Rp11 juta,” kata dia.

Anton menerangkan festival tahun ini mengusung tema Ajang Kreasi Menggali Potensi di Bulan Suci. Dia mengatakan peserta ada yang dari Kecamatan Gemolong, Sambungmacan, Sumberlawang, dan kecamatan lainnya.

Di Masjid Al Mukminun Bagan itu juga memiliki kegiatan rutin Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang digelar dua kali dalam sepekan. Pengasuk TPA Al Mukminun, Ustaz Sapardi, menyampaikan sebelum pandemi Covid-19 kegiatan TPA bisa dilaksanakan tiga kali dalam sepekan, Selasa, Kamis, dan Ahad. Setelah pandemi Covid-19, kata dia, kegiatan TPA dilaksanakan dua kali dalam sepekan, yakni setiap Kamis dan Ahad.

“Jumlah santri yang terdaftar 80 orang tetapi yang rutin hadir rata-rata 50 orang dengan 10 orang pengampu. TPA ini berdiri sejak masjid ini berdiri, yakni pada 1995 lalu. Sebelum ada masjid, TPA dilakukan di rumah warga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya