SOLOPOS.COM - Foto Kali Code. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, SLEMAN–Sebanyak 11 sungai di Sleman tercemar bakteri e-coli dan logam berat. Perkembangan bakteri e-coli di sungai yang sangat tinggi menyebabkan air tidak layak dijadikan bahan baku air minum.

Temuan terlihat dari hasil penelitian Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman pada 2013 selama memasuki musim penghujan pada Agustus-September 2013.
Penelitian dilakukan di 60 titik di sungai yang berhulu Gunung Merapi, di antaranya Kali Progo, Kruwet, Winongo, Code, Kuning, Opak, Gajahwong, Bedog, Konteng, Tepus dan Blothang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari masing-masing Daerah Aliran Sungai (DAS) diambil sampel lima hingga enam titik. Hasilnya, kandungan logam berat dan bakteri e-coli melebihi baku mutu.

Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH, Rachmat Budi Saptono mengatakan bakteri e-coli ini biasanya berasal dari septi tank. Sedangkan kandungan logam berat berasal dari limbah industri.

“Sejauh ini, pencemaran sungai di Sleman termasuk dalam kategori sedang dan berat baik untuk e-coli maupun logam berat. Kandungan logam berat ini cukup mengagetkan,” kata Rachmat di kantornya, Jumat (13/12/2013).

Di Sungai Winongo misalnya sampel yang diambil di bawah Jembatan Mulungan, Kecamatan Mlati menunjukkan kandungan timbal mencapai 0,5 miligram/liter dari baku mutu 0,2 miligram/liter. Kandungan timbal di sungai tersebut mencapai 0,13 miligram/liter dari baku mutu 0,03 miligram/liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya