11 Pasangan nikah massal pada 11-11-11

Sleman (Solopos.com)–Sebanyak sebelas pasangan yang bekerja sebagai anak jalanan, Pekerja Seks Komersial (PSK), difabilitas, pemulung hingga tukang becak menggelar pernikahan massal pada momen 11-11-11. Pernikahan massal ini diadakan Yayasan Girlan (Pinggir Jalan) Nusantara.

Yayasan Girlan (Pinggir Jalan) Nusantara selama ini di bawah asuhan Putri Sulung Sri Sultan Hamengkubowono X, GKR Pembayun ini menikahkan sebelas pasangan ini tepat pukul 11.11 WIB 11 November tahun 2011 di Barat Pasar Prambanan, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pimpinan Girlan Nusantara Priyono mengatakan sebenarnya yang ingin melangsungkan pernikahan pada 11 November 2011 sangat banyak. “Tapi yang bisa terurus lengkap administrasinya hanya sebelas pasangan ini jadi kami langsungkan dulu yang ini sesuai permintaan mereka,” tambah, Jumat (11/11/2011).

Priyono mengaku pernikahan massal ke sebelas pasangan ini terlaksana berkat bantuan para donatur yang bersimpati pada kaum marginal. Untuk pernikahan sebelas pasangan ini dikeluarkan biaya sekitar Rp 15 juta yang juga berbarengan dengan HUT ke-18 Yayasan Girlan Nusantara.

Pernikahan dengan usia termuda anggota yayasan massal ini adalah 18 tahun sementara tertua 58 tahun dan berprofesi sebagai tukang becak. Yayasan ini, lanjut Priyono, telah menikahkan 600 pasangan dari kelompok marginal yang sering hidup di pinggir jalan.

“Ada yang belum pernah menikah, ada yang ditinggal mati pasangan, ada yang cerai, ada juga yang cuma kumpul kebo. Sekarang semuanya sudah resmi menikah,” kata dia.

Sementara itu, penghulu untuk melangsungkan pernikahan ini didatangkan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Prambanan, Kalasan maupun Klaten, Jawa Tengah.

Seusai dinikahkan, para pasangan itu diarak dengan menggunakan 12 becak, satu becak pengawas, melintasi Candi Prambanan, Taman Wisata, Pasar Prambanan dengan jarak tempuh sekitar enam kilometer.

(JIBI/Harian Jogja/jon)