SOLOPOS.COM - Polisi melakukan olah TKP ledakan di SPPBE Boyolali, Sabtu (22/2/2020). (Istimewa/Polres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sebelas orang terluka bakar akibat ledakan di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) milik PT Mandiri Artha Kencana, Banyudono, Boyolali, Sabtu (22/2/2020).

Delapan di antara korban luka itu hingga Minggu (23/2/2020) masih dirawat di rumah sakit. Sementara tiga korban lainnya menjalani rawat jalan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Boyolali, AKBP Rachmad Nur Hidayat, membenarkan adanya peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

"Sudah dilakukan olah TKP [tempat kejadian perkara], beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan oleh Satreskrim," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Seluruh Korban Susur Sungai Sempor Ketemu, Total 10 Siswa SMPN 1 Turi Sleman Meninggal

Menurutnya, saat ini peristiwa tersebut masih dalam pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) Polri untuk mengetahui penyebabnya.

Tidak ada korban jiwa namun delapan orang harus dirawat di Rumah Sakit Hidayah, Boyolali. Sementara tiga korban lain menjalani rawat jalan.

Warung PKL di Gang Sekitar RSUD Dr. Moewardi Solo Segera Digusur

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Mulyanto, menjelaskan peristiwa itu terjadi pukul 14.30 WIB saat ada kegiatan pembenahan di lokasi pengisian elpiji.

"Saat itu proses pengisian [elpiji] tetap berjalan. Sementara ada pekerja yang menggali [lantai] untuk memasang conveyor. Penggalian menggunakan jack hammer, kemungkinan ada percikan api dari kegiatan itu," kata dia.

Tinggalkan Siswa di Sungai, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Jadi Tersangka

Untuk memastikan penyebabnya, pada Sabtu malam tim labfor didatangkan ke lokasi. "Tidak ada laporan ke kami. Tapi karena viral, kami tahu dan langsung mendatangi lokasi," terang dia.

Pelaksana Humas Rumah Sakit Hidayah Boyolali, Agung Susilo, membenarkan merawat pasien korban ledakan gas di SPPBE Banyudono.

Yakin Menang Pilkada Solo, Achmad Purnomo Nasihati Calon Independen

"Kemarin kami menangani 10 korban. Namun sebagian sudah diperbolehkan pulang," kata dia kepada Solopos.com, Minggu.

Pada Minggu, masih ada delapan pasien yang dirawat. Para korban mengalami luka bakar.

Bukan Begal, Ini yang Paling Ditakuti Pengendara Mobil Zaman Dulu

"Lukanya variatif, tapi semua di bawah 50%," lanjut dia.

Meski begitu korban harus mendapat penanganan lebih lanjut agar tidak infeksi.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta memastikan kejadian itu tidak berdampak pada pasokan dan penyaluran elpiji di Boyolali.

Diduga Ngantuk, Pemuda Cepogo Meninggal Tenggelam Saat Mancing di Umbul Melikan

"Pasokan dan penyaluran elpiji masih aman dan lancar," kata Pjs. Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra, Minggu.

Sebagai informasi, rata-rata penyaluran elpiji di wilayah Boyolali berkisar 99 Metric Ton (MT) atau 99.000 kilogram per hari.

Wong Sragen Kurang Tertib Berlalu Lintas, Ini Buktinya!



Jumlah ini mencakup elpiji subsidi 3 kg maupun elpiji nonsubsidi seperti bright gas 5,5 kg dan 12 kg.

Menurut Arya, kejadian ledakan itu saat ini masih diinvestigasi Pertamina bersama aparat keamanan setempat.

Pertamina juga akan mengevaluasi seluruh kegiatan operasional di SPPBE milik PT Mandiri Artha Kencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya