SOLOPOS.COM - Rumah terduga teroris, Sunarto, 26, warga Kampung Tempel RT 005/RW 007, Banyuanyar, Banjarsari, Solo, didatangi banyak warga, Kamis (15/12/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Polri sejauh ini telah menangkap 11 orang yang diduga terkait aksi terorisme.

Solopos.com, JAKARTA — Bermula dari penemuan bom di sebuah kamar kontrakan di Bekasi, Sabtu (10/12/2016), sejauh ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 11 orang yang diduga terkait aksi terorisme.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan 11 orang terduga teroris tersebut tergabung dalam jaringan M. Nur Solikhin alias MNS yang berbaiat ke ISIS. “Ada 11 orang yang diamankan, mereka teridentifikasi satu jaringan,” kata Irjen Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12/2016), seperti diberitakan Antara.

Densus 88 awalnya menangkap tiga terduga teroris, yakni M. Nur Solikhin, Agus Supriyadi alias Agus Bin Panut Harjo Sudarmo, serta Dian Yulia Novi. Nur Solikhin dan Agus Supriyadi ditangkap di jalan layang Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Sementara Dian ditangkap di rumah kontrakan di Jl. Bintara Jaya 8, Bekasi.

Nur Solikhin, 26, berperan sebagai pemimpin jaringan ini. Ia merekrut Dian, Agus, Suyanto, dan Khafid Fathoni serta menerima transfer dana dari petempur ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim.

Agus Supriyadi, 36, berperan menyewa mobil rental untuk mengantar bom ke Bekasi dan bersama Nur Solikhin menerima bom dari Suyanto di Karanganyar dan mengantarkannya ke Bekasi. Dian alias Ayatul Nissa Binti Asnawi, 27, merupakan ibu rumah tangga.

Ia diproyeksikan sebagai calon pengantin aksi bom bunuh diri. Kemudian Suyanto, 40, alias Abu Iza alias Abu Daroini Bin Harjo Suwito ditangkap di daerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Suyanto yang kesehariannya petani berperan menyediakan rumahnya untuk merakit bom, mengantar bom itu dari rumahnya ke pom bensin dekat waduk di Karanganyar untuk diserahkan ke Nur Solikhin dan Agus Supriyadi. Selanjutnya pada Minggu (11/12/2016), tim Densus 88 kembali menangkap tiga terduga teroris jaringan Nur Solikhin.

Ketiganya ditangkap di tiga daerah berbeda, yakni Khafid Fathoni, 22, ditangkap di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur; Arinda Putri Maharani, 25, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, dan Wawan Prasetyawan alias Abu Umar Bin Sakiman, 24, ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.

Khafid Fatoni alias Toni bin Rifai  yang merupakan mahasiswa berperan membuat bahan peledak TATP di rumahnya di Ngawi berdasarkan panduan dari Bahrun Naim melalui komunikasi Internet dan merakit bom bersama Nur Solikhin di rumah Suyanto. “KF sering berkomunikasi dengan Bahrun Naim,” ujar dia.

Arinda Putri Maharani alias Arinda Binti Winarso, 25, merupakan ibu rumah tangga yang mengetahui rencana pembuatan bom dan menerima dana untuk membuat bom. Wawan Prasetyawan yang merupakan buruh bangunan berperan menyimpan bahan peledak atas perintah Nur Solikhin.

“Dari pengembangan penangkapan Wawan, ditangkap tiga orang terduga teroris lainnya,” kata Boy.

Tiga orang tersebut yakni Imam Syafii, 33, warga Kampung Dukuh RT 003 /RW 006, Perumahan Syariah, Banyuanyar, Banjarsari, Solo, dan Sunarto, 26, warga Kampung Tempel RT 005/RW 007, Banyuanyar, Banjarsari. Keduanya yang terindikasi sebagai pelaku teror di toko Alfamart, Solo, 5 November lalu, dan teror di Candi Resto, Solo Baru, 3 Desember 2016, ditangkap pada Rabu (14/12/2016).

Selain itu, Densus menangkap Sumarno, 44, di Klaten.  Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polres Tasikmalaya juga menangkap terduga teroris perempuan berinisial TS alias UA.

“TS alias UA ditangkap pada Kamis, 15 Desember 2016, sekitar pukul 04.30 WIB di rumah kontrakan Jl. Padasuka, Babakan Jawa RT 003 RW 010 Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya,” katanya.

TS yang merupakan ibu rumah tangga ini diduga terlibat memberikan motivasi kepada terduga teroris lainnya, Dian, untuk berjihad. Selain itu TS juga memiliki andil mempertemukan Dian dengan Nur Solikhin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya