SOLOPOS.COM - Ilustrasi pmeilihan kepala desa atau pilkades. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, berharap angka partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilkades serentak nanti tetap tinggi, meski di tengah pandemi Covid-19.

Angka partisipasi pilkades Boyolali mendatang ditargetkan mencapai 80%, namun tetap menerapkan protokol kesehatan agar berjalan aman dan lancar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto, mengatakan pilkades serentak tetap digelar pada 26 Agustus nanti.

"Target partisipasi masyarakat sebisa mungkin lebih dari 80%. Karena saat ini ada pandemi, kami berharap 80% bisa hadir. Kecuali kalau ada yang merantau, tidak bisa pulang karena pandemi," kata dia kepada solopos.com, Rabu (22/7/2020).

Boyolali Zona Merah Corona Tapi Masih Ada Warga Abai Pakai Masker

Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan pilkades di masa pandemi ini, pihaknya telah mempersiapkan berbagai skema.

Bukan saja membekali setiap lokasi pemungutan suara dengan alat cuci tangan, hand sanitizer, serta alat pelindung diri (APD) untuk panitia penyelenggara, panitia juga akan mempersiapkan protokol kesehatan yang lain.

Misalnya mengatur jadwal kedatangan para pemilih pilkades Boyolali.

"Kedatangan pemilih akan diatur. Akan ada jadwal per RT atau RW, agar tidak berjubel di satu tempat. Jadi social distancing tetap dijaga," lanjut dia.

Ada Wahana Permainan Baru Waduk Cengklik Park di Boyolali, Kapan Dibuka?

Setiap warga Boyolali yang datang ke lokasi pemungutan suara pun diwajibkan memakai masker.

"Semua kami antisipasi, jangan sampai muncul klaster pilkades," lanjut dia.

Sebagai informasi, pada pilkades serentak periode pertama di 2020 ini akan digelar di sebelas desa di Boyolali. Di Kecamatan Selo ada satu desa, yakni Desa Suroteleng. Di Kecamatan Ampel pilkades digelar di Desa Ngenden.

Sedangkan Kecamatan Sambi ada empat desa yang menggelar pilkades, yakni Desa Babadan, Desa Nglembu, Desa Sambi dan Desa Trosobo. Di Kecamatan Klego pilkades digelar di Desa Kalangan.

Kemudian di Kecamatan Wonosegoro, pilkades digelar di Desa Ngablak. Pilkades juga dilakukan di Desa Dologan, Kecamatan Karanggede. Dua desa lain yang menggelar pilkades adalah Desa Bawu dan Klewor di Kecamatan Kemusu.

Protokol Kesehatan Ketat

Purwanto menambahkan jika dalam satu desa penyelenggara pilkades ada warga yang berstatus ODP atau orang dalam pemantauan, akan dijadwalkan paling terakhir dan dikawal atau dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kalau yang di rumah sakit [karena Covid 19] tentu tidak menggunakan hak pilih. Sebab tidak boleh diwakili," kata dia.

14 Nakes Asal Boyolali Positif Covid-19, 5 Di Antaranya Sudah Sembuh

Seperti diketahui saat ini ada salah satu desa penyelenggara pilkades, yang beberapa warganya terkonfirmasi positif Covid-19, yakni Desa Kalangan, Kecamatan Klego.

"Mudah-mudahan saat pilkades nanti semua sudah sembuh," kata dia.

Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, pada 16 Juli lalu muncul beberapa kasus positif Covid 19, yang berasal dari beberapa klaster. Salah satu klaster yang muncul adalah klaster merti desa Desa Kalangan, Kecamatan Klego.

"Ada sebanyak enam kasus dari klaster itu. Di antaranya adalah 108 (PN), 109 (GT), 110 (RS), 111 (SUR), 112 (NG) dan 113 (AY)," kata dia belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya