SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara mobil melintasi ruas jalan tol Solo-Ngawi di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Solopos.com, KARANGANYAR --Pengelola jalan tol Solo-Ngawi, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), memperingatkan kecepatan berkendara lebih dari 100 km/jam di tol menjadi salah satu pemicu kecelakaan.

Berdasarkan data yang dipaparkan PT JSN, kecelakaan di tol sepanjang 90 kilometer sejak Januari-November 2019 mencapai seratusan kejadian. Dari jumlah dan kurun waktu tersebut, korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tol Solo-Ngawi 13 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyebab kecelakaan, seperti laju kendaraan melebihi batas kecepatan maksimal, ban pecah, ban selip, pengemudi mengantuk, dan lain-lain.

Direktur Utama PT JSN, Ari Wibowo, menyebut angka kecelakaan di ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono lebih tinggi dibandingkan ruas tol lain di wilayah cluster tiga. Wilayah cluster tiga meliputi Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya. Kecelakaan didominasi tabrak belakang.

"Tiap hari relatif ada. Titik rawan [kecelakaan] menyebar. Penyebab paling banyak itu mengantuk dan ban pecah. Batas kecepatan maksimal 100 kilometer per jam. Kalau bilang dari Solo ke Surabaya dua sampai dua setengah jam, itu di atas 100 kilometer per jam. Berbahaya," kata Ari saat memberikan sambutan pada acara serah terima pos pantau di sejumlah simpang susun di wilayah Kabupaten Karanganyar, Senin (25/11/2019).

PT JSN menyerahkan pos pantau di empat simpang susun di wilayah Kabupaten Karanganyar kepada Polres Karanganyar di pos pantau Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, pada Senin. Empat simpang susun itu simpang susun Ngasem di Kecamatan Colomadu, Klodran di Kecamatan Colomadu, Wonorejo di Kecamatan Gondangrejo, dan Kemiri di Kecamatan Kebakkramat.

"Pos pantau ini upaya mengoptimalkan menghadapi arus lalu lintas menjalang natal dan tahun baru [nataru] dan Lebaran tahun 2020. Pos pantau itu sistem operasi jalan tol untuk kepentingan di tol maupun jalan arteri. Misal kemacetan selama momen tertentu," tutur Ari.

Jumlah kendaraan yang masuk ke jalan tol akan meningkat pada momen tertentu. Hari biasa 15.000 unit kendaraan per hari. Jumlah itu diprediksi naik menjadi 20.000-25.000 unit kendaraan per hari saat Natal dan tahun baru.

Puncak peningkatan jumlah kendaraan masuk tol saat Lebaran yakni 60.000 unit kendaraan per hari. Ari memprediksi puncak arus kendaraan saat Natal pada Sabtu (21/12/2019). Selang satu pekan, Sabtu (28/12/2019), menjadi puncak arus kendaraan saat tahun baru.

PT JSN berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan dengan cara menggugah kesadaran pengendara agar tertib berlalu lintas. Salah satunya memasang spanduk agar pengemudi beristirahat saat mengantuk dan memperhatikan kondisi ban. PT JSN juga meminta bantuan dari Polres Karanganyar perihal pengawasan overdimension, overload (Odol), dan overspeed.

"Bantuan pengawasan secara berkala. Target kami 2020 zero odol. Mohon bantuan mengimbau pengguna jalan agar mematuhi batas kecepatan dan rambu di jalan tol. Kami pasang CCTV setiap satu kilometer. Ada CCTV khusus memantau kecepatan dan sudah ada penindakan bersama pihak terkait. Agustus sudah diterapkan tilang elektronik," jelas dia.

Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, mengapresiasi penyerahan pos pantau dari pengelola jalan tol Solo-Ngawi kepada Polres Karanganyar.

Kapolres menyebut keberadaan pos pantau di simpang susun membantu polisi memantau arus lalu lintas masuk dan keluar jalan tol. Jalan tol Solo-Ngawi berada di wilayah sejumlah kabupaten, yakni Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi. Wilayah hukum Polres Karanganyar berada di kilometer 505 hingga 519.

"Harapan saya sarana prasarana pendukung seperti lampu penerangan dan rambu dipenuhi. Kami akan membantu menekan angka kecelakaan di jalan tol melalui public address system. Fokusnya lelah harus minggir ke rest area untuk istirahat. Kami akan tentukan jadwal patroli berdasarkan anatomi laka di jam berapa, di mana. Di situ kami prioritas patroli," ungkap Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya