105 Warga Miskin Sragen Akan Berangkat Transmigrasi

Ilustrasi (Antara)

SRAGEN–Sebanyak 105 warga miskin asal Kabupaten Sragen akan berangkat mengikuti transmigrasi. Mereka terdiri atas 30 kepala keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Informasi dan Pengerahan Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Ratna Murtiningsih, mengungkapkan daerah tujuan transmigrasi yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Setiap provinsi akan mendapatkan 10 kepala keluarga.

“Pemberangkatannya masih menunggu surat pemberitahuan pemberangkatan (SPP) dari pusat,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (7/11/2012).

Informasi awal yang diperoleh, terangnya, SPP turun pekan kedua November. Jika sudah turun, rencananya pekan ketiga November sudah mulai ada pemberangkatan peserta transmigrasi ke Kalimantan. Pemberangkatan peserta ke Sumatera Selatan direncanakan awal Desember.

Beberapa waktu lalu, ungkapnya, calon peserta transmigrasi sudah mengikuti pelatihan. Mereka diberi motivasi bagaimana menjadi seorang transmigran yang sukses dan mengikuti pelatihan bidang pertanian dan kewirausahaan. Sebagai bekal tambahan, peserta mengikuti pelatihan pembuatan mie ayam dan bakso. Harapannya selain bekerja di sektor pertanian, para transmigran juga memiliki usaha sambilan di rumah. Misalnya menjadi pedagang bakso.

Kegiatan transmigrasi tersebut, katanya, dibiayai pemerintah pusat. Khusus Pemkab Sragen, mengalokasikan dana Rp75 juta. Setiap kepala keluarga akan mendapatkan uang saku Rp1 juta dari Pemkab Sragen. Di lokasi transmigrasi, setiap kepala keluarga mendapatkan rumah panggung tipe 36 yang terbuat dari kayu.

Peserta program transmigrasi, imbuhnya, berasal dari 10 kecamatan. Yaitu Kecamatan Sambirejo, Tangen, Miri, Sukodono, Plupuh, Kedawung, Gondang, Sumberlawang, Kalijambe dan Sragen. Sementara Kepala Disnakertrans Sragen, Tasripin, menambahkan program transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu.