SOLOPOS.COM - Gapura Masuk Desa Temboro, Magetan, Jawa Timur. (Google Maps)

Solopos.com, MADIUN -- Sebanyak 104 santri dari Pondok Pesantren atau Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan, yang pulang ke Kabupaten Madiun menjalani rapid test. Hasilnya, sebanyak 10 santri dinyatakan reaktif positif.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami, mengatakan santri dari Pondok Temboro yang pulang kampung di Madiun cukup banyak. Hasil tracing yang dilakukan tim Satgas menemukan ada sebanyak 104 santri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Positif Covid-19 Soloraya Meroket Jadi 83 Kasus, Sinyal Transmisi Lokal?

Seratusan santri Ponpes Temboro itu pun langsung menjalani rapid test yang disediakan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun. Dari tes yang dilakukan itu, ada sebanyak 10 santri yang dinyatakan reaktif positif.

"Semua santri telah menjalani rapid test. Hasilnya 10 anak dinyatakan reaktif. Reaktif ini mengarah ke positif. Itu data sampai Sabtu sore ini," kata dia kepada wartawan di Pendapa Pemkab Madiun, Sabtu (25/4/2020).

Jemput Santri Ponpes Temboro, Sopir Meninggal dalam Mobil di Madiun

Ke-10 santri Temboro yang dinyatakan reaktif saat rapid test Covid-19 itu langsung menjalani isolasi di RSUD Caruban. Selain itu, tim medis juga telah mengambil spesimen mereka untuk uji swab. Spesimen uji swab telah dikirimkan ke Surabaya.

Uji swab ini dibutuhkan untuk membuktikan apakah 10 santri itu positif Covid-19 atau tidak.

Meski 100-an santri yang pulang ini sudah menjalani rapid test, bupati tidak menampik masih ada santri yang tidak terpantau. Mereka adalah santri yang sudah pulang dari Ponpes Temboro dan belum menjalani rapid test.

1 Tenaga Kesehatan Asal Grogol Sukoharjo Sembuh dari Covid-19

Tak Ada Data

Pihaknya mengaku kesulitan untuk mencari data terkait jumlah santri asal Kabupaten Madiun di Ponpes Temboro. Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati, juga telah berkoordinasi dengan Bupati Magetan untuk mencari tahu berapa santri asal Madiun di Ponpes Temboro.

Sayangnya, Pemkab Magetan tidak memiliki data tersebut. "Sudah kami koordinasikan dengan Pemkab Magetan. Mereka tidak punya datanya. Informasinya masih ada sekitar 4.000 santri di dalam pondok," jelasnya.

Gejala Baru Covid-19: Indra Penciuman dan Perasa Hilang, Pizza Serasa Kardus

Kaji Mbing berharap seluruh masyarakat bisa berperan aktif untuk memberi tahu ketika ada tetangganya yang pulang dari Pondok Temboro. Tujuannya agar mereka seluruhnya bisa segera didata dan dilakukan rapid test.

Untuk 94 santri Ponpes Temboro dengan hasil rapid test tidak reaktif, lanjutnya, wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

Sebaran Kasus Covid-19 Per Kelurahan di Solo: 17 Positif, Awas Transmisi Lokal

"Saya yakin saat ini kesadaran masyarakat telah meningkat. Masyarakat jangan takut dan harus tetap waspada. Masyarakat juga harus ikut mengawasi kalau ada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri," terang Kaji Mbing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya