SOLOPOS.COM - Sejumlah anak memperagakan permainan egrang yang dimodifikasi dengan kreativitas dalam perlombaan dolanan anak di Kecamatan Ngemplak, Selasa (17/5/2016). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Puncak Perayaan Hari Anak Nasional DIY tahun 2017 akan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus di Monumen Serangan Umum 1 Maret

 
Harianjogja.com, JOGJA–Puncak Perayaan Hari Anak Nasional DIY tahun 2017 akan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus di Monumen Serangan Umum 1 Maret dengan mengangkat tema Perlindungan Anak Dimulai Dari Keluarga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY Arida Oetami mengatakan, acara puncak akan dihadiri kurang lebih oleh 1000 peserta. Perayaan Hari Anak Nasional DIY, sebutnya, telah dimulai sejak 14 Juli hingga 16 Juli 2017.

“Acaranya berlangsung di TBY [Taman Budaya Yogyakarta]. Ada advokasi hak-hak anak, Festival Among Bocah dan Dolanan Anak, dan pameran produk-produk yang terkait dengan kebutuhan anak seperti gasing dan dakon,” jelas Arida Oetami lewat pesan WhatsApp, Selasa (25/7/2017).

Kepala Bidang Perlindungan Hak-hak Perempuan BPPM DIY Waty Marliawati menambahkan, tema Perlindungan Anak Dimulai Dari Keluarga dipilih karena saat ini banyak sekali kekerasan yang terjadi pada anak dan oleh karena itu dibutuhkan perlindungan secara terus menerus.

Pada puncak Perayaan Hari Anak Nasional DIY tahun 2017 akan digelar beberapa kegiatan seperti Pengukuhan Pengurus Forum Anak Daerah DIY, pemberian hadiah dan penghargaan kepada anak berprestasi oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Waty Marliawati menyatakan Pengurus Forum Anak Daerah DIY terdiri dari anak-anak pilihan yang mewakili kabupaten dan kota di DIY. Masing-masing kabupaten dan kota menyumbangkan dua anak.

“Fungsinya sebagai teman curhat anak-anak karena mereka biasanya lebih nyaman bercerita dengan yang seumuran. Tapi bukan hanya sekedar itu, Forum Anak Daerah juga akan menyampaikan aspirasi anak-anak tentang kebutuhan mereka agar bisa menjadi anak yang baik,” katanya.

Setelah pengukuhan, kemudian acara akan dilanjutkan dengan sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono X sekaligus kampanye Berlian (Bersama lindungi anak) dengan membuka payung bersama-sama.

Kampanye Berlian, menurutnya, merupakan upaya agar kesadaran masyarakat semakin tumbuh dalam melindungi semua anak yang ada, bukan hanya terbatas pada anak sendiri.Waty Marliawati mengatakan salah satu langkah pencegahan paling efektif adalah perlindungan anak secara bersama-sama.

“Hal ini untuk mencegah kekerasan seksual dan penculikan pada anak. Kalau menemukan anak yang berjalan sendirian tidak dijemput orang tuanya kita semua harus memberi perhatian dan perlindungan kepada anak tersebut. Harapannya perayaan tahun ini tidak hanya sekedar seremonial semata,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DIY Pramujaya Hadi Prianto berharap, Perayaan Hari Anak Nasional DIY tahun 2017 bisa membuat hak-hak anak terpenuhi sehingga kasus-kasus seperti eksploitasi anak, dan pelecehan seksual tidak lagi ditemukan.

“Hak-hak anak yang paling mendasar adalah hak hidup, hak tumbuh kembang, mengeluarkan pendapat, dan hak partisipasi. Kadang-kadang orang tua tidak menghiraukan pendapat anak karena menganggap pendapatnya masih sepele. Padahal itu bisa membuat mereka jadi pribadi yang minder,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya