SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Genangan akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Plupuh dan Tanon belum sepenuhnya surut.

Masih ada lebih dari 100 hektare (ha) areal pertanian yang tergenang pada Kamis (11/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga menuding buruknya saluran irigasi menjadi penyebab genangan sulit hilang. Di Desa Gentanbanaran, Plupuh, misalnya, dari 299 ha yang tergenang Rabu, masih ada 100 ha yang terendam air.

Kepala Dusun (Kadus) C desa setempat, Sutarman mengatakan sejumlah areal pertanian masih terendam lantaran saluran irigasi di kawasan tersebut buruk.
Saluran irigasi menuju anak sungai yang mengalir ke Sungai Bengawan Solo tidak mampu menampung besarnya luapan air. Akibatnya, meski Bengawan telah surut, air masih saja menggenang.

“Seperti di Dukuh Bandung, saluran irigasi hanya sedalam 60 cm. Itupun hanya dibuat dari tanah, gampang dangkal,” jelas Sutarman, saat dijumpai <I>Espos<I>, di lokasi setempat, Kamis (11/11).

Seharusnya, dia menilai, saluran irigasi dibuat lebih lebar dan dalam. Kedalaman minimal, menurutnya, mencapai 1 meter, dengan lebar sekitar 1,5 meter. Selain itu, saluran air juga mestinya dibuat dari bahan beton, sehingga mengurangi erosi tanah di sekitar saluran.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya