SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–Upaya pembersihan Candi Borobudur dari abu vulkanik hasil letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu hampir rampung. Hingga saat ini, upaya pembersihan tersebut telah mencapai 90 persen.

“Kemarin itu pembersihan sudah 90 persen. Sekitar 40 meter kubik atau kira-kira 10 truk debu vulkanik berhasil kita angkat,” kata Kepala Seksi Pelayanan Teknis Balai KonservasiPeninggalan Borobudur, Iskandar M Siregar, Sabtu (4/12).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Iskandar mengatakan, saat ini pembersihan dilakukan dengan menggunakan air. Permukaan candi, kata dia, disikat dengan menggunakan sikat nilon dan ijuk untuk membersihkan detil permukaan candi. “Reliefnya harus benar-benar bersih dari debu,” jelasnya.

Menurut dia, pembersihan dengan air harus cepat dilakukan supaya debu vulkanik yang bersifat korosif tidak berlama-lama nempel di permukaan batuan candi. “Kalau terlalu lama menempel bisa mempercepat pelapukan batuan. Akibatnya batuan yang menyusun Candi Borobudur cepat rusak,” ujarnya.

Candi Borobudur ditutup untuk umum sejak 5 November setelah terjadi letusan Merapi sehari sebelumnya. Pembersihan Borobudur sendiri dilakukan sejak 11 November. Sebanyak 60 pekerja dikerahkan untuk membersihkan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno tersebut.

Setidaknya, dana sebesar Rp 348 juta digelontorkan untuk membersihkan permukaan candi yang dibuat pada masa Wangsa Syailendra tersebut. Dana itu berasal dari kas Balai Konservasi sebesar Rp 248 juta, yang digunakan untuk membiayai tenaga tim dan peralatan. Sedangkan bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp 100 juta berupa alat-alat seperti pompa air, genset, dan vacuum cleaner.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya