Harianjogja.com, KULONPROGO–Warga Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo mengeluhkan jalan aspal yang rusak sepanjang 300 meter yang berada di wilayah tempat tinggal mereka. Jalan rusak tersebut merupakan satu-satunya jalan yang menuju dan berada tepat di depan fasilitas umum, antara lain, SD Negeri Sambiroto, TK Negeri Banyuroto, makam, masjid, dan lapangan olahraga.
Salah satu warga, Bambang Nur Cahyo, 40, menuturkan jalan aspal yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki mengganggu aktivitas warga yang menggunakan fasilitas umum di areal tersebut. Terlebih, SD dan TK di wilayah itu diakses hampir seluruh warga yang berada di enam pedukuhan, yakni Sambiroto, Brangkal, Dlingo, Tawang , Gayam, dan Angin-angin.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Jalan yang rusak tentu saja menyulitkan warga menuju ke fasilitas umum. Terlebih saat musim hujan jalanan menjadi penuh lumpur,” ujarnya kepada Harian Jogja, Rabu (16/10/2013).
Kondisi jalan yang rusak parah, kata Bambang, sudah dirasakan warga lebih dari 10 tahun dan belum pernah diperbaiki. Sebelumnya, jalan tersebut sempat diaspal dengan cara swadaya masyarakat.
Dijelaskannya, ia sudah sempat melakukan audiensi dengan Pemkab Kulonprogo minggu lalu dan akan diproses. Menurut dia, pemerintah setempat menyarankan untuk melakukan musyawarah dan tidak gegabah unjuk rasa.
Hal senada juga diutarakan Giyarti, 33, warga Dusun Brangkal, yang menginginkan jalan utama menuju dan berada di depan sekolah anaknya segera diperbaiki. Alasannya, demi kenyamanan dalam belajar.“Kalau sudah sampai sekolah dengan melewati jalan rusak dan berdebu jadi lelah dan sulit konsentrasi,” tukasnya.