SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Sepuluh rumah di Kota Madiun roboh sejak Januari hingga November 2018. Tiga rumah di antaranya roboh saat musim penghujan yang baru berlangsung sekitar dua pekan terakhir.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Anto Subekti, mengatakan penyebab rumah-rumah tersebut roboh bermacam-macam, ada yang karena angin kencang atau  kondisi rumah memang sudah keropos.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anto Subekti menuturkan selama dua pekan terakhir atau awal musim penghujan ini sudah ada tiga rumah yang roboh karena angin kencang dan hujan deras. Tiga rumah itu ada di Jl. Gajah Mada, Jl. Kasuari, dan Jl. Kepodang.

“Dari tiga kejadian rumah roboh itu tidak ada korban jiwa. Rumah itu roboh karena memang kondisi rumah sudah tua dan banyak kayu penyangga rumah sudah keropos,” jelas dia, Jumat (30/11/2018).

Pemilik rumah yang roboh diberi santunan maksimal Rp60 juta untuk memperbaiki rumah mereka.

Pemkot Madiun telah menyediakan anggaran sekitar Rp200 juta untuk membantu korban bencana pada tahun 2018. Hingga kini anggaran bantuan hibah sosial masih sekitar Rp140 juta.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya sudah keropos atau tua untuk melapor ke BPBD. Hal itu supaya pemerintah mengetahui rumah warga yang segera membutuhkan bantuan perbaikan dan untuk mengantisipasi kejadian rumah roboh.

“Ini kan musim penghujan mulai berlangsung. Saya harapkan warga Madiun untuk lebih waspada saat hujan mengguyur deras. Terutama warga yang rumahnya memang sudah tua,” ujar dia.

Silakan KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya