SOLOPOS.COM - Ilustrasi penelitian (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Sepuluh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia bekerja sama untuk membuka jejaring reviewer dan sistem review nasional. Jejaring tersebut dirancang sebagai upaya penguatan penelitian unggulan dalam mewujudkan research university. Ke-10 PTN tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

“Kami menargetkan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan sudah bisa dilihat penelitian unggulan di masing-masing perguruan tinggi. Setelah berhasil menguatkan penelitian unggulan, kami mendorong PTN yang terlibat ini sebagai research university,” jelas Kepala Sub Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia Yasman kepada wartawan di sela-sela kegiatan Training of Trainer (TOT) Jejaring Review di Rektorat UNS, Rabu (6/11/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembentukan jejaring tersebut, lanjut Yasman, lantaran adanya ketidakcocokan skema reviewer dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud. Pasalnya, skema dari Dirjen Dikti melarang seorang reviewer mengajukan proposal penelitian dalam satu instansi dengan proposal penelitian yang di-review.

“Dengan sinergi pembentukan jejaring reviewer di 10 PTN ini, reviewer bisa me-review proposal di PTN lain sekaligus bisa mengajukan proposal penelitian di PTN sendiri,” imbuhnya.

Dengan jejaring tersebut, Yasman berharap masing-masing PTN memiliki keunggulan penelitian sesuai bidang dengan mengoptimalkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) pada masing-masing PTN. Selain itu, nantinya akan ada feed back berupa masukan maupun usulan dari proposal yang di-review oleh PTN lain.

Sebelum melakukan review, menurutnya harus ada penyamaan persepsi oleh reviewer agar terdapat perlakuan yang sama terhadap proposal yang di-review di masing-masing perguruan tinggi. Penyamaan persepsi tersebut bakal dirangkum menjadi sebuah buku panduan sebagai acuan dalam melakukan review. Selain itu, perguruan tinggi juga harus memberikan Rencana Induk Penelitian (RIP) kepada reviwer dari PTN lain sebagai patokan.

“Adanya TOT ini juga sebagai bekal dalam melakukan review. Harapannya, setelah TOT satu reviewer bisa menularkan kepada reviewer lainnya agar jejaring ini bisa segera dioperasionalkan,” pungkasnya.

Sedikitnya, 50 orang reviewer dari 10 PTN tersebut mengikuti TOT yang digelar di Ruang Sidang 2 Rektorat UNS tersebut. Menurut Yasman, TOT bakal dilakukan secara bergilir di 10 PTN tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya