SOLOPOS.COM - Tersangka TH alias Mbah Slamet (kiri) dan rekannya BE, 32, ditangkap atas kasus pembunuhan 10 orang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (1/4/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Belum selesai proses hukum kasus pembunuhan berantai berkedok penggandaan uang oleh kelompok Wowon di Cianjur, Jawa Barat, kasus serupa terjadi Banjarnegara, Jawa Tengah.

Bahkan korban pembunuhan di Banjarnegara diduga lebih banyak dari aksi sadis kelompok Wowon.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hingga saat ini, korban pembunuhan kelompok Wowon terkonfirmasi sebanyak sembilan orang.

Sedangkan kasus pembunuhan di Banjarnegara diperkirakan korbannya lebih dari 10 orang.

Pada Senin (3/4/2023), petugas Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur pada sebidang kebun, Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Tersangka dalam kasus itu adalah seorang pria berusia 45 tahun berinisial TH alias Mbah Slamet.

Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan pada Senin sore pihaknya kembali melakukan penggalian di sekitar lokasi penemuan korban pertama yang ditemukan terkubur di lahan milik pelaku pada hari Sabtu (1/4/2023).

“Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya (jumlah mayat yang dievakuasi),” katanya.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada hari Senin (3/4/2023), beberapa di antaranya terkubur dalam satu lubang.

Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj. Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.

Saat menggelar konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin pagi, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet itu terungkap berkat laporan GE yang merupakan anak salah seorang korban berinisial PO, 53, warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.

Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE) pada 24 Maret yang mengabarkan sedang berada di rumah Mbah Slamet.

Selain itu, korban PO juga berpesan jika sampai hari Minggu (26/3/2023) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.

Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada hari Sabtu (1/4/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida). Hal itu dilakukan karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban.

Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang telah disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Januari 2023 lalu Cianjur dihebohkan dengan aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dan dua rekannya.

Korban pembunuhan yang diakui Wowon cs sebanyak sembilan orang.

Motif pembunuhan adalah janji Wowon menggandakan uang kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).

Mirisnya, sebagian besar korban Wowon ternyata adalah keluarganya sendiri, terdiri atas istri, ibu mertua hingga anak kandungnya.

Data terbaru Solopos.com, kasus serial killer Wowon cs. segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko pada 21 Maret lalu menyatakan pihaknya telah mengirimkan sampel barang bukti yang ditemukan di TKP, baik di Bekasi maupun di Cianjur, Jawa Barat.

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap sampel organ tubuh korban untuk pengujian toksikologi.

“Kemudian penyidik telah melakukan pemeriksaan psikiatri forensik terhadap para tersangka oleh Tim Apsifor dan melakukan pendampingan pemeriksaan psikologi forensik terhadap para saksi korban,” ujarnya, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.



Selain itu, lanjut dia, telah dilakukan ekshumasi terhadap enam korban lainnya, yakni Noneng alias Noning Suryati, Wiwin alias Dewi, Farida, Bayu, 4, Siti Fatimah, dan Halimah.

Dari total 9 korban pembunuhan, rata-rata merupakan keluarga tersangka Wowon Erawan.
Tiga di antaranya adalah istri Wowon, yakni Ai Maemunah, Wiwin, dan Halimah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya