SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI—Seiring meingkatnya intensitas hujan di wilayah Boyolali dalam beberapa hari terakhir, masyarakat diimbau agar berhati-hati. Sementara itu, 10 dari 19 kecamatan yang ada di Boyolali termasuk dalam peta rawan banjir. “Kalau hujan deras masyarakat khususnya yang berada di daerah rawan bencana banjir kami imbau agar selalu berhati-hati. Karena hujan ini selain bisa menyebabkan bencana banjir juga bisa mengakibatkan bencana lain seperti tanah longsor dan puting beliung,” ujar kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinungharjo kepada Solopos.com, Senin (14/1/2019).

Menurutnya, daerah rawan bencana di Boyolali wilayah utara antara lain Wonosegoro, Juwangi, dan Kemusu. Sedangkan di Boyolali wilayah selatan antara lain di Kecamatan Banyudono, Ngemplak, dan Nogosari. ”Namun di beberapa wilayah yang rawan itu, saluran air sudah diperbaiki sehingga mengurangi dampak hujan deras dan meminimalisasi banjir,” imbuhnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Terkait kerawanan bencana ini, pihaknya sudah meningkatkan sistem komunikasi dengan pimpinan daerah setempat. Harapannya, kata Sinung, jika terjadi bencana, peristiwanya segera dilaporkan sehingga penanganannya secara terpadu bisa dilakukan lebih cepat.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, secara terperinci, berdasarkan data daerah rawan bencana Boyolali 2018, 10 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada masuk dalam peta rawan bencana banjir. Daerah rawan ini ditinggali 3.164 keluarga. Berdasarkan data tersebut kecamatan yang rawan adalah Ampel, Musuk, Mojosongo, Sawit, Banyudono, Ngemplak, Nogosari, Kemusu, Wonosegoro, dan Juwangi.

Dari kesepuluh wilayah itu, kecamatan paling banyak memiliki keluarga yang rawan terdampak banjir adalah Banyudono yakni sejumlah 878 keluarga, disusul Sawit dan Kemusu masing-masing 532 keluarga dan 520 keluarga. Berikutnya adalah Ampel dangan 331 keluarga, Wonosegoro dengan 294 keluarga dan Mojosongo 220 keluarga. Sedangkan Musuk ada 16 keluarga, Ngemplak dan Nogosari masing-masing 161 keluarga dan Juwangi 51 keluarga.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 6.943 keluarga di Boyolali berada di wilayah rawan longsor. Mereka tersebar di 14 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada. Sebanyak 14 kecamatan rawan longsor tersebut adalah Selo, Ampel, Cepogo, Boyolali Kota, Mojosongo, Sawit, Banyudono, Nogosari, Simo, Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, dan Juwangi. Sedangkan lima wilayah yang tidak masuk dalam peta rawan longsor adalan Musuk, Teras, Ngemplak, Sambi, dan Wonosegoro. Sedangkan peta rawan angin ribut meliputi hampir seluruh wilayah, kecuali Ngemplak dan Nogosari. Wilayah rawan angin ribut ini ditinggali sebanyak 80.139 keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya