SOLOPOS.COM - Stiker penanda rumah keluarga miskin di Klaten (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno menyebut ada 10 persen keluarga miskin (gakin) yang mengundurkan diri dari data warga miskin setelah program pemasangan stiker gakin di rumah yang masuk data kemiskinan.

Dedy yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Sragen menyampaikan hal tersebut saat ditemui wartawan seusai berbelanja di Pasar Kota Sragen, Jumat (13/12/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dedy mengaku belum yakin dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan kemiskinan pada 2019 hanya 0,33%. Angka kemiskinan Sragen yang tercatat di BPS masih di angkat 12,79% masih dikoordinasikan dengan BPS karena pada tahun sebelumnya penurunan kemiskinan Sragen mencapai 0,9%.

Kronologi Ibu Bunuh Diri Pakai Racun Serangga Bareng 2 Anaknya di Wonogiri

Dedy optimistis penurunan angka kemiskinan di 2019 bisa sampai dua digit karena ada margin error dalam data kemiskinan itu hampir 40%.

“Kami masih memverifikasi dan memvalidasi data kemiskinan. Verifikasi dan validasi ditargetkan selesai akhir Desember sehingga pada awal Januari 2020 sudah bisa memiliki data kemiskinan yang riil,” ujarnya.

Dia menjelaskan verifikasi data kemiskinan yang masuk Basis Data Terpadu (BDT) dilakukan lewat musyawarah dusun hingga ke musyawarah desa (musdes) atau musyawarah kelurahan (muskel).

Musyawarah tersebut melibatkan tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW, pendamping desa, dan pendamping program keluarga harapan (PKH). Di sisi lain, verifikasi dilakukan dengan menempel stiker keluarga prasejahtera.

Ini Alasan Jekek Akhirnya Nyalon Bupati Wonogiri Lagi…

“Nah dari laporan awal jumlah keluarga miskin yang mengundurkan diri setelah dipasangi stiker keluarga prasejahtera itu hampir mencapai 10%. Tetapi ada juga warga miskin yang bertahan tidak mau mengundurkan diri,” ujarnya.

Kabid Pemerintahan Ekonomi Sosial Budaya Bappeda Litbang Sragen, Tri Mulyono, mengatakan data hasil stikerisasi masih dalam proses dan baru selesai 93%. Setelah stikerisasi keluarga prasejahtera selesai 100%, Trimul segera melaporkan kepada Bupati Sragen.

“Mudah-mudahan jumlah yang mengundurkan diri bisa mencapai 10%. Kami memasang stikerisasi kepada rumah warga miskin sebanyak 36.000 rumah tangga miskin [RTM],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya