SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Taufiq Sidik/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SRAGEN -- 10 Desa di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, diproyeksikan menjadi sentra tanaman buah di masa mendatang. Untuk merealisasikannya, sebanyak 20.950 bibit pohon buah dibagikan secara gratis kepada warga di 10 desa itu.

Kesepuluh desa di Kecamatan Miri itu adalah Doyong, Bagor, Gilirejo, Gilirejo Baru, Geneng, Sunggingan, Jeruk, Brojol, Girimargo, dan Soko. Masing-masing desa akan dikembangkan untuk satu jenis tanaman buah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Simbolisasi pembagian dan penanaman bibit tanaman buah itu diselenggarakan Kodim 0725/Sragen bekerja sama dengan CV Decking And Wood di Lapangan Desa Doyong, Miri, Kamis (5/12/2019). Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

“Biasanya program penanaman bibit pohon itu dilakukan di lahan gundul atau tandus. Di sini beda, semua bibit tanaman ini diberikan kepada warga. Satu warga bisa menanam 2-3 tanaman buah di pekarangan rumahnya. Di masa yang akan datang, masyarakat di 10 desa di Miri ini bisa memanen buah itu mana kala tanaman itu bisa dirawat dengan baik,” terang Dandim 0725/Sragen, Letkol Kavaleri Luluk Setyanto.

Dari 20.950 bibit pohon itu, terdapat beberapa jenis tanaman buah langka seperti bisbul, mentaok, pronojiwo, pachira dan kawista. Ada pula jenis tanaman yang sudah populer seperti nangka dan durian. Buah-buahan itu bisa dikonsumsi secara langsung atau dikembangkan menjadi bahan obat-obatan herbal.

“Bibit buah-buahan ini adalah bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian. Nanti pada April 2020, kami mendapat bantuan 100.000 hingga 200.000 bibit tanaman buah lagi. Semuanya akan kami serahkan kepada warga di 10 desa itu. Kami ingin semua desa di Miri ke depan itu lebih hijau. Pendapatan masyarakat juga meningkat setelah ada sentra tanaman buah,” jelas owner CV Decking And Wood, Agung Purnomo.

Pada kesempatan itu, Bupati mengajak warga Miri bersemangat menghijaukan lahan. Penghijauan dinilai Bupati sebagai salah satu cara untuk menjaga cadangan air tanah supaya sumur-sumur warga tidak mudah mengering.

“Program Pemkab Sragen pada 2020 adalah mengatasi masalah kekeringan, terutama dengan cara penghijauan. Saya juga minta warga bisa menggelorakan semangat penghijauan. Masing-masing rumah juga harus memiliki sumur resapan supaya cadangan air tanah aman saat musim kemarau,” ucap Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya