SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Instagram)

Solopos.com, SOLO – FX Hadi Rudyatmo alias Rudy tinggal memiliki waktu sekitar 10 bulan menjadi Wali Kota Solo. Dia bakal memasuki akhir masa jabatan (AMJ) pada Februari 2021.

Selanjutnya warga Solo akan dipimpin oleh Wali Kota baru atau Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota yang ditunjuk Gubernur Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“AMJ-nya Februari 2021, kalau tidak keliru saat ulang tahun Solo,” ujar Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, saat diwawancara Solopos.com belum lama ini.

Secara regulasi Solo akan dipimpin Plt bila belum ada wali kota baru saat Rudy pensiun alias masa jabatannya habis.

Nurul Sutarti mengatakan mekanisme penunjukan Plt Wali Kota Solo sudah diatur dalam undang-undang. KPU Solo sebatas menyiapkan pelaksanaan pilkada sesuai keputusan pusat.

Update Data Covid-19 Indonesia 30 April: Positif Tembus 10.118, 57% Pria

Sementara itu dosen Fakultas Hukum UNS Solo, Agus Riewanto, mengatakan bila dilihat dari aspek kesinambungan kepemimpinan, Pilkada Solo mestinya digelar tahun 2020. Pendapat itu merujuk ketentuan UU 10/2016.

“Enam atau tiga bulan sebelum masa jabatan berakhir sudah terpilih kepala daerah baru. Jadi kalau dilihat dari aspek kontinyuitas atau keajegan memang pilkada harus dilaksanakan 2020. Bila belum, pakai Plt,” urai dia.

Tapi Agus mengingatkan Plt kepala daerah yang terlalu lama tidak baik bagi demokrasi dan pemerintahan. Selain tidak mempunyai legitimasi yang kuat, Plt Wali Kota tidak punya kewenangan seperti Wali Kota.

“Jadi pemerintah menginginkan Pilkada 2020 lebih kepada untuk menjaga keajegan sistem,” imbuh dia.

Nenek 77 Tahun Asal Sambungmacan Meninggal di RSUD Sragen PDP Covid-19?

Corona Bikin Repot

Sementara itu diberitakan Solopos.com sebelumnya, Rudy sapaan akrab Wali Kota Solo mengusulkan Pilkada 2020 ditunda. Dia berpendapat Pilkada sebaiknya digelar bersamaan dengan Pilpres 2024.

Agus Riewanto menilai sulan Rudy wajar menilik situasi saat ini di tengah krisis pandemi Covid-19. Menurut Agus, Rudy sangat direpotkan dengan pandemi Covid-19.

Resep Kolak Pisang Ubi Legit untuk Takjil

Kerja keras yang dilakukan Rudy menguras tenaga, pikiran, dan psikisnya. Dalam kondisi seperti itu Rudy akan makin kesulitan bila pilkada harus digelar.

“Pilkada dan pandemi itu dua aspek yang membuat dia berat. Yang mudah dikritik kan pemerintah. Akhirnya dia menyatakan mestinya pilkada diundur. Bagaimana pemerintah fokus menyelesaikan Covid-19,” tutup Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya