SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Setelah sekitar 10 bulan pos pemadam kebakaran (Damkar) Gemolong kosong, akhirnya sejak dua pekan lalu pos yang vital ini kembali aktif. Aktifnya pos ini bertepatan dengan terjadinya insiden kebakaran di wilayah itu kemudian.

Selasa (13/11/2012) pukul 23.30 WIB lalu, rumah milik warga Dempul RT 019 RW 003, Ngembatpadas, Gemolong, dilalap api. Kebakaran di rumah Mulyono, 70, berawal ketika dia dan istrinya, Sarijah, 65, memindahkan sebagian isi bensin di jeriken 20 liter ke dalam jeriken lima liter. Sedianya jeriken kecil ini untuk mengisi bahan bakar mesin diesel pengairan sawah milik mereka. Namun tanpa disengaja api lentera yang berjarak tiga meter dari tempat mereka berdiri, langsung menyambar jeriken bensin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tiba-tiba api teplok langsung menyambar ke arah jeriken. Istri saya langsung lari ke belakang [dapur]. Saya saat itu juga langsung melemparkan jeriken kecil ke belakang. Ternyata jeriken besar juga sudah meleleh. Api langsung membesar. Saya berteriak minta tolong,” terang Mulyono, ketika ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (16/11/2012).

Puluhan warga Desa Dempul yang mendengar teriakan Mulyono langsung datang untuk melokalisir api agar tidak merembet, namun warga belum berani memadamkan api di sumber kebakaran. Sebagian warga ada yang membawa Mulyono yang tangan kanannya menderita luka bakar ke RSI Yakssi Gemolong. Sebagian warga juga menghubungi Pos Damkar Gemolong.

“Saat dibawa ke rumah sakit, saya pikir rumah saya sudah habis dimakan api. Namun saat dibawa pulang ke rumah usai mendapatkan perawatan dari dokter, saya kaget ternyata api yang menghanguskan sepertiga bagian rumah sudah padam. Alhamdulillah sekali ada tetangga dan pemadam yang datang membantu,” ungkanya.

Petugas Damkar Wilayah Gemolong, Triyanto, 32, ketika ditemui di Pos Damkar Gemolong, Jumat, berbagi pengalaman melaksanakan tugas perdana pascaaktifnya kembali Pos Damkar Gemolong.

“Saat mendapatkan panggilan dari warga pukul 23.20 WIB, kami langsung meluncur ke lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer. 15 menit kemudian kami tiba di lokasi. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk memadamkan api di rumah Pak Mulyono,” jelasnya.

Meskipun sudah dua pekan berjalan sejak diaktifkan kembali, Pos Damkar Gemolong belum memiliki sambungan perangkat telepon. Dijelaskan Triyanto, untuk sementara warga yang ingin melaporkan kebakaran bisa menghubungi Pos Damkar Sragen atau datang langsung ke pos. “Pemasangan line telepon sudah diajukan sejak dua pekan yang lalu, namun saat ini belum terpasang,” tandasnya.

Pos Damkar Gemolong kembali diaktifkan 1 Oktober 2012. Sebelumnya, selama 10 bulan warga di Kawedanan Gemolong tidak memiliki mobil Damkar sendiri. Bila terjadi kebakaran, sebelumnya warga di wilayah Gemolong harus menunggu mobil Damkar dari Sragen. Saat ini satu unit mobil Damkar buatan tahun 1983 disiapkan di Pos Damkar Gemolong. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya