SOLOPOS.COM - Sebuah makam dibuat warga di lokasi yang sering digunakan warga tidak bertanggung jawab membuang sampah, di Desa Pandean, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (18/10/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO -- Informasi tentang makam yang muncul tiba-tiba di pinggir jalan, tepatnya di Desa Pandean, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sehingga memantik perhatian masyarakat menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Senin (19/10/2020) pagi.

Berita terpopuler berjudul Ada Makam di Pinggir Jalan di Boyolali, Ternyata Ini Maksudnya mengulas di lokasi munculnya makam itu awalnya dipenuhi sampah, karena adanya warga yang membuang sampah sembarangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gundukan tanah menyerupai makam tersebut tepatnya berada di pinggir Jalan Raya Pandean, sebelum tikungan sebelum menyeberangi flyover tol, dari arah Jalan Raya Embarkasi menuju arah Kantor Desa Pandean. Berada di bawah pohon akasia, gundukan tanah itu terlihat baru meski tanahnya sudah kering.

Solopos Hari Ini: Rasa Petahana-Penantang

Batu bata dan batu-batu kecil menjadi pembatas gundukan. Di dua sisi makam tertancap nisan kayu. Salah satunya tertulis nama Kiai Pasekan, dan tanggal 17-10-2020. Juga tertancap sebuah payung bergagang kayu. Kemudian ada taburan bungan mawar yang masih terlihat segar.

Namun makam itu bukanlah makam sungguhan. Makam itu dibuat sebagai peringatan keras kepada pembuang sampah sembarangan.

Sebelumnya Banyak Sampah di Pinggir Jalan

Ras Pecinta Alam (Raspala), Lingga Rolando, yang menjadi penggagas pembuatan makam itu mengatakan lokasi pembuatan makam sebelumnya menjadi lokasi yang digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk membuang sampah.

"Sebelumnya banyak sampah di pinggir jalan ini. Kebanyakan warga dari luar desa yang membuang sampah sembarangan. Kemudian kami bersihkan, dan kami bikin gundukan makam di sini," kata dia kepada wartawan di Pandean, Minggu (18/10/2020).

Keberadaan makam palsu itu diharapkan bisa membuat efek takut para pembuang sampah sembarangan.

Hari Ini Dalam Sejarah: 19 Oktober 1945, Pertempuran Lima Hari di Semarang Berakhir

Sementara itu Kepala Desa Pandean, Dwi Purboyono, mengatakan sebenarnya di lokasi tersebut sebelumnya sudah ada tulisan larangan membuang sampah sembarangan, namun tidak diindahkan.

Selain ulasan tentang makam di Boyolali itu, kabar lain terkait cerita perahu Joko Tingkir, kisah karier pedangdut Happy Asmara serta operas masker di Solo juga masuk daftar berita terpopuler pagi ini.

Berikut 10 berita terpopuler Solopos.com 24 jam terakhir hingga Senin pagi:

Ada Makam di Pinggir Jalan di Boyolali, Ternyata Ini Maksudnya

Cerita Perahu Joko Tingkir dan Asale Dukuh Butuh di Ngrampal Sragen

Jarang Diketahui, Ayah Angkat Ungkap Kisah Karier Pedangdut Happy Asmara

Operasi Masker di Solo Bakal Sasar Perkampungan

Kejam, Ibu Muda Dibunuh Temannya & Bayinya Diambil Paksa dari Rahim yang Dirobek

Debat Pilkada Sukoharjo: Panas! EA-Joswi Saling Jegal Adu Unggul

Bantu Kampanye Gibran, Si Cantik Diah Warih Bagikan Wifi Gratis di 5 Kecamatan Kota Solo

Jadi Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, Begini Kondisi Hanafi Rais

Ngeri! Cuma Ada 7 Rumah di Dusun Sibimo Batang, Kalau Lebih Timbul Malapetaka

Satgas Solo Kesulitan Melacak Pelanggan Warung Soto Kepatihan Kulon Yang Pemiliknya Positif Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya